Aku memperhatikan dengan seksama apa yang di sampaikan petualang berambut pirang itu, lalu aku mulai mendengarkan.
“Jadi begini tuan Kris nama orang yang di tangkap tadi adalah pak Roby pemilik Toko yang menjual kebutuhan pokok, dia di tangkap karena dengan terang-terangan melakukan protes terhadap pihak kota Kerajaan ini” Ucap petualang berambut pirang itu kepadaku.
“Maksudnya protes tuan?” Tanyaku penasaran.
“Makannya dengarkan dulu aku bicara Kris” Petualang berambut pirang itu agak sedikit kesal tapi tetap melanjutkan ceritanya.
“Maaf tuan silahkan lanjutkan hehe” Aku tersenyum dan fokus mendengarkan kembali.
Petualang tersebut lanjut bercerita bahwa ada beberapa Toko di kota ini yang dinaungi Kerajaan atau sudah bekerjasama sama dengan pihak Kerajaan di kota ini, jadi Toko-toko yang di naungi ini harus menjadi Toko Prioritas untuk orang berbelanja.
Kebetulan ada Toko yang baru buka dekat dengan Toko tuan Roby yaitu Toko yang sudah bekerja sama dengan pihak Kerajaan, itu menyebabkan pelanggan berpindah ke Toko yang di sampingnya Toko Pak Roby, membuat pak Roby mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Aku mulai paham dengan apa yang di sampaikan petualang yang ada di hadapanku dan mencela kembali percakapan. “Ouuh makannya pak Roby melakukan aksi protes ya?” Jawabku.
“Ya tepat sekali tuan Kris” Ucap Petualang berambut pirang itu.
“Tapi kenapa dia harus di tangkap? Kan dia juga membayar pajak ke Kerajaan dan sudah membuka Toko jauh sebelum si saingannya itu muncul?” Aku kembali bertanya penasaran.
Pria berbadan bongsor yang berada di samping temannya mulai meramaikan suasana dengan ikut di percakapan. “Naah.. ini!! biar aku yang sedikit menjelaskan.”
“Pak Roby membuat sepanduk di area Tokonya dengan bertuliskan Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain."
Itu yang memunculkan perhatian warga dan banyak juga masyarakat yang ikut berspekulasi dan mendukung pak Roby.
Sampailah terdengar ke pemilik Toko di samping Toko pak Roby, dan dia langsung melaporkan ke pihak Kerajaan bahwasanya pak Roby telah melakukan ujaran kebencian, lantas pihak Kerajaan langsung ambil tindakan.
“Ujaran kebencian bagaimana? Memang tidak jelas mereka masa kata-kata seperti itu di bilang ujaran kebencian, yang tidak ada kata makian di spanduk itu.”
Aku menepuk jidat kebingungan, memikirkan kembali apa yang salah dari perbuatan pak Roby sampai harus di tangkap prajurit kerajaan.
“Makanya Kris, saat pak Roby di tangkap banyak yang tadinya mendukung malah memutuskan untuk diam karena takut bernasib sama dengan pak Roby” Ucap pria berbadan bongsor itu.
Jadi serba salah juga kalau begitu, mau membela takutnya bernasib sama seperti Pak Roby. Yang berkuasa berhak melakukan apa saja, jadi kalau aku nantinya punya kekuasaan, aku enggan menjadi seperti mereka.
Aku mulai khawatir dengan sistem pemerintahan saat ini, dimana makin harinya orang yang memiliki kedudukan tinggi makin semena-mena terhadap warga biasa.
“Ngomong-ngomong Kris sepertinya kau harus berkumpul dengan anggota partymu” Pria berbadan bongsor itu menunjuk ke arah anggota partyku berkumpul.
Aku menoleh dan segera beranjak dari Petualang berambut pirang dan pria berbadan bongsor itu. Tak lupa pula aku berterimakasih atas informasi yang mereka berikan, lalu aku kembali ke rekan-rekanku sembari berpamitan kepada kedua Pria tersebut. Aku mendekat dan berkumpul dengan anggota Party.
Cici yang sedari tadi aku tinggalkan mulai memasang muka cemberut ketika aku tiba. “Jadi kau sudah mendapatkan informasi yang kau mau? Tuan Kepo!!” Ejek Cici dengan ketus kepadaku.
“Hehe maaf nona Cici, ingat! kita sebagai petualang harus punya informasi dalam hal apapun” Jawabku berdalih.
“Heleeh bilang saja kau kepo dengan urusan seperti itu” Cici kembali menyinggungku.
“Sudah cukup kalian berdua mari kita menunggu hasil laporan yang di berikan dari tuan Roy.”
Edward menghentikan pertikaianku dan Cici. Kami berdua akhirnya menyudahinya dan menunggu tuan Roy.
Setelah beberapa saat, tuan Roy berjalan mendekati anggota Party karena telah memberikan informasi ke Serikat.
"Seperti yang kita harapkan rekan-rekan sekalian, kita mendapatkan bonus tambahan karena telah memberikan informasi ke Serikat” Roy membawa pesan yang cukup menyenangkan bagi anggota party kami.
Sontak semua anggota party kegirangan mendengarnya, Kompensasi hasil penjualan kristal sihir di Serikat Petualang di bagi ke semua anggota Party, aku juga mendapatkan bagian sebagai orang yang bertugas mengumpulkan kristal sesuai dengan perjanjian di awal ketika Roy merekrutku.
“Ini Kris 20 koin perak 10 perunggu sebagai bayaranmu” Roy memberikan komisi kepadaku karena telah selesai menjalankan tugas.
“Terima kasih banyak tuan Roy senang bisa membantu Anda” Aku menerimanya sambil tersenyum.
“Dan ini Kris karena kita mendapatkan bonus dari Serikat petualang” Roy memberikan komisi tambahan kepadaku.
Aku lantas kaget dengan bonus yang aku terima dan makin kegirangan karena hal tersebut. "Ini sungguhan Tuan Roy? 2 koin emas hanya mengumpulkan kristal sihir?" Tanyaku kebingungan tapi juga sangat senang.
“Tentu saja Kris, terima saja kau pantas mendapatkannya lagi pula kau banyak membantu kami waktu di labirin.”
“Aahh aku jadi tidak enak tuan Roy” Aku sedikit malu-malu tapi tetap menerima komisi ini.
Semua anggota Party senang dengan komisi yang telah di bagikan secara adil oleh tuan Roy, termasuk aku sendiri, aku lantas memikirkan beberapa hal untuk memanfaatkan bonus yang aku dapatkan kali ini.
“Terima kasih atas kerja kerasnya tuan Kris, kalau ada kesempatan di lain waktu kami akan mengajakmu kembali di Party kami” Tuan Roy mengulurkan tangannya.
“Sama-sama tuan Roy, jangan bosan-bosan untuk mengajakku hehe.”
Aku menjabat tangan tuan Roy, bukan hanya Roy, seluruh anggota Party mengucapkan terima kasih kepadaku sambil menjabat tanganku. Aku berpisah dengan anggota Party Roy dan berpamitan, aku langsung keluar dari Kantor Serikat Petualang dan segera menulis surat untuk kakek Samuel.
Di suatu tempat yang lain tepatnya di ruang gelap terdapat beberapa orang sedang berkumpul.
“Progres kita sudah mencapai 75% tinggal sebentar lagi” Salah satu pria berjubah hitam sedang memberikan laporan kepada orang yang di depannya.
“Lakukan seperti biasanya, kita harus meminimalisir kesalahan yang ada.”
“Baik tuan!”
Serentak beberapa anggota berjubah hitam membalas perkataan orang yang ada di hadapan mereka.
Berpindah ke Desa Tweley.
“Beberapa hari terakhir ini banyak sesuatu yang merepotkan terjadi, mereka tidak membiarkan kakek tua ini untuk sedikit beristirahat.”
Samuel sedikit mengeluh dengan keadaan yang terjadi belakangan ini, Ia berharap agar Kris selalu dalam keadaan baik-baik saja.
Awan gelap perlahan menyimuti desa Tweley dan sekitarnya, cukup mencekam karena petir mulai menyambar. Salah satu warga yang sedang memacul rumput liar di halaman rumahnya sedikit menyadari sesuatu.
“Apa cuman perasaanku saja? Cuaca tiba-tiba terasa dingin." Warga itu sempat berhenti mencangkul dan kembali melanjutkan aktivitasnya.
“Langit mulai menggelap sebentar lagi akan turun hujan aku harus segera menyelesaikan ini."
Bersambung… . … . … ..
JANGAN LUPA SHARE DAN VOTE JIKA KALIAN SUKA CHAPTER INI ☆★
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] Pahlawan dari Pandai Besi
AdventureSeorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang. Tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup kompleks, membuat ia hampir melupakan ambisinya atau memang ia telah melupakannya. "Aku masih...