Empat bulanpun berlalu, aku melatih anak dari bangsawan Kota Moringa tanpa kendala sedikitpun, seperti yang aku harapkan, anak yang aku latih berbeda dari anak bangsawan yang pernah aku temui sebelumnya, memang keturunan dari seorang bangsawan yang hebat tidak bisa di ragukan sama sekali. Anak itu begitu berbakat dan memiliki kecerdasan emosional cukup baik, ia bisa mempelajari dan mengimbangi bimbingan yang telah aku berikan beberapa bulan terakhir.
Albert sebagai kepala pelayan di rumah bangsawan tersebut juga melihat perkembangan yang cukup signifikan tuan muda setelah di latih oleh Kris, memang seharusnya begitu karena potensi Kris sendiri tidak bisa dia anggap sebelah mata.
Di rumah bangsawan kota Moringa terlihat Albert berada di Koridor rumah tersebut, ia berjalan menuju salah satu ruangan, Albert pun sampai di ruangan yang ia tuju lantas mengetuk pintu tersebut.
Tok! Tok! Tok!
“Masuklah.” Pinta seseorang di balik pintu ruangan.
Seketika Albert masuk ke dalam, ruangan tersebut adalah ruang kerja pribadi milik pemilik rumah ini atau bangsawan dari kota Moringa.
Ia kemudian sedikit membungkuk memberikan penghormatan kepada tuan yang ada di hadapannya dan mulai berbicara.
“Anak anda berbakat seperti anda tuan Alexandra, tentu saja karena yang melatihnya pemuda yang cukup potensial.”
Tuan Alexandra menolehkan kepalanya menghadap ke arah depan, lalu ia tersenyum puas mendengar ucapan dari Albert, ia kemudian menarik laci mejanya dan mengeluarkan sesuatu dari meja lantas memberikannya kepada Albert.
“Mungkin ini bisa membantu agar pemuda yang melatih anakku bisa berkembang lebih jauh” Ucap Alexandra.
Albert dengan segera mengambil secarik amplop yang masih tersegel rapi, ia kemudian membaca tulisan yang ada di amplop tersebut dan langsung mengetahui amplop itu di tujukan untuk siapa.
“Ini mungkin bisa membantu tuan Kris, anda sampai merekomendasikannya tuan Alexandra, anda pasti sangat menyukai hasil yang di peroleh tuan Kris” Albert tersenyum ikut senang.
“Bakatnya cukup aku akui seharusnya ia tidak terjebak di sini untuk waktu yang lama, semoga itu bisa membantunya” Balas Alexandra.
Albert kemudian berpamitan kepada tuan Alexandra dan kembali melanjutkan aktivitasnya seperti biasa, kini ia harus memberikan amplop tersebut kepada Kris di esok hari, kebetulan jadwal Kris untuk melatih besok.
Ini berkat hasil baik yang di berikan oleh Kris pada saat melatih tuan muda, perubahan nampak terlihat dan cukup baik dari hari ke hari, anak dari tuan Alexandra juga cukup senang bisa di latih oleh Kris, terlihat dari antusiasnya setiap Kris melatihnya.
Ke esokan harinya pun tiba, aku saat ini sedang berjalan masuk dari halaman depan rumah bangsawan menuju halaman belakang rumah seperti biasanya, pada saat aku hampir sampai di belakang rumah, ternyata aku sudah di tunggu oleh tuan Albert, tuan Albert tersenyum melihatku kemudian ia berjalan mendekatiku.
“Anda punya sedikit waktu luang tuan Kris? Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan.” Sapa Albert dengan ramah kepadaku.
Aku kemudian sedikit menerka tentang beberapa hal, apakah aku terlalu keras melatih tuan muda? atau ada sesuatu yang membuat tuan Albert ingin berbicara denganku.
Padahal selama ini tuan Albert terlihat puas dan tersenyum ketika tuan muda di latih olehku, semoga saja itu bukan sesuatu yang membuat orang yang di hadapanku murka, meskipun tuan Albert adalah ketua Pelayan di rumah ini, aku bisa merasakan aura keberadaan orang kuat hanya berada dekat dengan orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] Pahlawan dari Pandai Besi
AdventureSeorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang. Tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup kompleks, membuat ia hampir melupakan ambisinya atau memang ia telah melupakannya. "Aku masih...