BAGIAN 4. Ketidaksengajaan

42 11 0
                                    

Aku seketika membuka mataku dan berteriak sejadi-jadinya hingga terdengar sampai ke luar kamar.

"Tidaaaak!!!!"

"Haah... Haah.. Haah.."

Aku kemudian kembali mengecek sekujur tubuhku apakah ada luka atau ada sesuatu yang mengganjal terjadi.

"Dasar bocah nakal pagi-pagi sudah berteriak tidak jelas, cepat sana mandi lalu bersiap-siap."

Samuel kaget akan teriakan Kris dan sedikit mengumpat kesal, lalu lanjut mempersiapkan perlengkapan untuk perjalanan.

Setelah mengecek kembali kondisi tubuhnku, aku mulai tersadar ketika nyawaku sudah terkumpul benar-benar 100% dan melihat kondisi tubuhku baik-baik saja.

"Sialan ternyata cuman mimpi" Aku bergumam kesal. "Tapi mimpi itu terlihat benar-benar nyata, apa-apaan bayangan hitam jelek itu, dia mempunyai kekuatan yang hebat pula."

Tanpa berlama-lama aku bangkit dari kasurku sambil merapikan kembali tempat tidur yang keliahatan berantakan ini, lalu segera mandi dan bersiap-siap untuk melakukan perjalanan.

"Sekitar lima belas menit lagi kita akan berangkat Kris, tolong cek kembali barang-barangnya jangan sampai ada yang tertinggal" teriak Samuel sambil mengecek kembali kereta kudanya.

Aku berjalan ke luar rumah mendekati kakek tua itu sambil membawa sesuatu, omelanya sedari tadi membuat kupingku serasa terbakar karena panas.

"Ini kotak yang terakhir kakek, persiapan ku juga sudah selesai."

Kris mantap menggunakan pakaian hitam dengan beberapa armor yang melindungi tubuhnya, seperti plang baja ringan yang melindungi sebagian dadanya, pelindung lengan dari baja ringan dan celana yang memiliki banyak kantong, tak lupa pula sepasang belati kesayangannya keris satu dan keris dua yang di taruh pas di belakang pinggang Kris, dan long sword di samping pinggangnya.

Set perlengkapan yang di gunakan Kris merupakan set yang di gunakan para assasin, ketika bertarung assain sangat bergantung pada kecepatan dan penyerangan titik vital karena armornya sendiri cukup mendukung pergerakan mereka.

Assasin merupakan sekelompok orang yang terlatih dan mahir bertarung secara cepat dan praktis kebanyakan dari mereka juga merupakan tentara bayaran, para assasin kerajaan lebih banyak memilih misi untuk melenyapkan manusia yang di targetkan, mereka ahli melenyapkan mangsanya dengan seketika dan efektif.

Kebanyakan yang menyewa jasa mereka iyalah para bangsawan kelas atas, ketika ingin melenyapkan orang yang mengusik mereka, atau musuh yang mengganggu kelangsungan bisnis mereka, tak lupa pula mereka mendapatkan imbalan cukup besar di bandingkan harus bersusah payah melawan monster, karena itulah mereka yang berprofesi sebagai assasin lebih banyak mengambil misi para bangsawan dari pada misi memberantas monster.

Kris melatih gaya bertarung seperti assasin karena sudah terbiasa dari kecil menggunakan belati dia juga sudah nyaman bertarung menggunakan kecepatan dan serangan yang efektif. Kemampuan penggunaan long sword Kris juga tidak bisa di anggap remeh karena hampir tiap hari menjalani pelatihan bak neraka dari Samuel.

Kereta kuda yang kami kendarai sudah mulai bergerak menuju kota, jarak menuju kota Bogenvil dari desa Tweley berkisar dua hari perjalanan, kota Bogenvil sendiri merupakan salah satu kota terbesar dari 5 kota besar lainnya di Kerajaan Clove.

"Ketika kita sudah sampai di kota aku akan sedikit mengurus beberapa urusan yang cukup penting jadi terserah kau mau melakukan apapun."

"Baiklah kakek" Jawabku paham atas penyampaian Samuel.

Aku berencana untuk melihat-lihat beberapa toko pandai besi di sana sekalian melihat senjata dan armor, siapa tau bisa di jadikan beberapa referensi untuk membuat senjata yang keren.

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang