BAGIAN 27. Pertarungan Bersama

10 4 0
                                    

Aku dan para warga desa Nutsi menuju ke desa Sindu, ketika kami melewati satu pegunungan lagi maka kami akan sampai di sana. Menurut pandanganku belut raksasa itu mungkin adalah evolusi tingkat akhir dari monster tersebut atau setingkat dengan Bos Monster yang ada di labirin.

Para warga yang mendengarkan penyampaianku nampak khawatir dan mulai merasa takut, tapi aku terus meyakinkan mereka bahwa aku pernah melawan beberapa bos monster labirin dengan party terdahuluku.

Warga yang lainnya menaruh kepercayaannya terhadapku dan siap menerima arahan apapun itu. Salah satu warga desa meyakinkan kembali teman-temannya kalau mereka sedang bersama petualang kelas "A" yang kompeten.

Aku dan warga desa akhirnya sampai di Desa Sindu, kami mendapatkan informasi dari warga setempat bahwa monster belut raksasa muncul dekat dengan area peternakan milik Kepala Desa Sindu, kami segera bergerak ke sana.

Di area tersebut belut raksasa melompat keluar dari lumpur dan menargetkan satu warga desa Sindu yang berada dekat dengannya. Warga desa Sindu itu ketakutan dan hanya bisa berteriak.

"Aaaahhhh.!"

Di saat warga desa itu berteriak kebetulan rombongan kami telah tiba di lokasi, melihat serangan belut raksasa tersebut, aku bergerak dengan cepat berlari menuju warga itu untuk menolongnya.

"Tiiinggg...!!" "Huuupp!!"

Aku berhasil menangkap orang yang di targetkan itu sambil menghindari serangan belut raksasa. "Sekarang kamu sudah aman, mohon segera bergabung dengan yang lain" Ucapku ke pemuda tersebut.

"Terima kasih banyak tuan" Jawab warga yang aku selamatkan.

Warga yang aku selamatkan langsung berlari menuju kerumunan warga lainnya. Akhirnya bala bantuan kami semua siap untuk menaklukan monster belut raksasa.

Kepala Desa Sindu senang dan menyemangati yang lain, warga desa Nutsi dan desa Sindu akhirnya berkumpul dan siap menyerang monster belut raksasa.

"Mohon perhatian semuanya!!!"

Ucap salah satu warga desa Nutsi. Semua warga desa Sindu mendengarkan dengan seksama.

"Kebetulan orang yang tadi menyelamatkan teman kalian adalah seorang petualang kelas "A" Jadi beliaulah yang akan memimpin dalam penyerangan kali ini" Ucap warga desa Nutsi.

"Sudah saatnya untuk aku beraksi, mulai dari sekarang aku yang akan memimpin pasukan ini, kuharap tidak ada yang komplain." Ucapku dengan tegas.

Semua warga desa Sindu kaget dan merasa sangat senang ternyata ada petualang kelas "A" Bersama warga desa Nutsi, semua warga langsung sepakat untuk aku yang memimpin penyerangan.

"Zaaaang!"

Belut raksasa itu mengaung dengan kuat siap untuk bertarung.

"Aku yang akan menjadi umpan dan menyerang langsung belut raksasa itu, para pemanah dan penombak bantu aku dari jauh" Aku memberikan perintah dan berlari menuju belut raksasa.

Kepala Desa Sindu memerintahkan warganya untuk membantuku. Para warga mengindahkan apa yang di sampaikan langsung berlari menuju monster belut raksasa itu sambil berteriak.

"Siaattt Sratssss!"

Aku menyerang sambil menggenggam kedua belatiku keris satu dan keris dua.

"Zaaang!!"

Belut raksasa itu terluka akibat serangan yang aku lancarkan.

"Sekarang semuanya serang belut raksasa itu, aku akan terus mengalihkan perhatiannya."

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang