Mereka bertiga masih ketakutan sambil berlutut di hadapan tuan mereka, tuan itu asik melihat kertas yang di bawanya.
“Masih ada yang harus aku lakukan saat ini, aku tidak mau membuang energi lebih banyak lagi” ucap Tuan itu sambil meletakkan kertas yang dia baca ke atas meja.
Lantas ketiga orang kepercayaan partai memperhatikan dengan seksama, tuan mereka berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah mereka.
“Mungkin itu akan membantu kalian segera lakukan yang seharusnya kalian lakukan aku tidak mau mengatakannya dua kali.”
Tegas apa yang di sampaikan tuan tersebut, mereka bertiga seketika langsung berdiri dan segera ke meja itu.
“Aku tidak mau ada kesalahan lagi selanjutnya kalian tau sendiri akibatnya” ucap Tuan mereka berjalan keluar ruangan.
“Baik tuan!! serahkan semuanya kepada kami.”
Pertemuan mereka yang menegangkan akhirnya berakhir, karena tuan mereka cepat pergi tanpa berbasa basi tapi meninggalkan tugas baru, mereka membaca dengan seksama kertas yang di berikan, lantas segera membuat perintah dan menghubungi anggota sekte Jaylangkung.
Utusan yang di kerahkan sekte Jaylangkung menerima perintah baru dan segera melakukan tugas, mereka semua sibuk dalam menjalankan tugas, orang kepercayaan partai Jaylas dengan menggunakan kapasitas yang mereka punya, memerintahkan para prajurit keamanan kerajaan guna membantu melakukan penyelidikan yang terjadi belakangan ini, mencap ini semua ada kaitannya dengan serangan dari teroris yang mengancam keberlangsungan Kerajaan.
Para prajurit hanya bisa menerima perintah tanpa ragu, mereka yang berada di partai bisa menggunakan jasa prajurit kerajaan dalam membantu para politikus yang berada di partai, sehingga itu semua bisa dilakukan, ini menjadi kesempatan bagi anggota partai Jaylas untuk memanfaatkan fasilitas negara demi memburu The Jaylangkung Slayer.
Propaganda akhirnya di lakukan oleh pihak Partai Jaylas, mengumumkan ke publik bahwa ledakan yang terjadi di salah satu toko yang berada di kota Edelweis merupakan ulah teroris yang dapat mengganggu keberlangsungan keamanan negara, mereka menyebar selembaran yang menyatakan bahwa akan memberikan imbalan berupa koin emas yang sudah di siapkan partai Jaylas, jika berhasil mengetahui keberadaan ataupun menangkap teroris itu.
Masyarakat yang mendengarkan penyampaian dari Partai Jaylas mulai mengutuk keras perbuatan teroris itu, mulai berlomba-lomba mencari tahu keberadaan teroris tersebut, para Assasin yang mendengar kabar langsung antusias dan melakukan perburuan juga, kabar ini cepat tersebar hingga keluar kota.
Akhirnya kereta kuda kami memasuki kota Moringa, Ryan menuju rumah kenalannya guna menyembunyikan keberadaanku, kereta kuda kami telah sampai di tujuan, kami segera memasuki rumah kenalan Ryan.
“Mari masuk tuan Ryan dan temannya.”
Pemilik rumah itu mempersilahkan masuk. Aku dan Ryan lantas memasuki rumah sekaligus menjelaskan situasi yang terjadi.
Kenalan Ryan langsung paham dan mengantar kami menuju ruang bawa tanah rahasia, hanya tuan rumah yang tau ruangan tersebut, kami menuruni tangga hingga masuk ke ujung ruangan yang terdapat kasur bertingkat dan meja di samping kasur itu, lantas lanjut melakukan diskusi.
“Sebelumnya aku perkenalkan dulu tuan Lona ini tuan Kris atau The Jaylangkung Slayer yang terkenal itu” Ucap Ryan memperkenalkanku.
Tuan Lona tercengang orang yang sering mereka bicarakan dan menjadi Roll Model perlawanan baginnya kini berada di hadapannya.
“Tak kusangka orang yang di bawa Ryan merupakan Jaylangkung Slayer pasti mereka sedang dalam masalah sampai ke kota ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] Pahlawan dari Pandai Besi
AdventureSeorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang. Tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup kompleks, membuat ia hampir melupakan ambisinya atau memang ia telah melupakannya. "Aku masih...