Pada saat aku ingin menyampaikan saran dari kejauhan ada warga yang berlari mendekati kami.
"Gawaat semuanya!!"
Ucap Pria itu sambil bernafas tergesa-gesa.
"Coba tarik nafas perlahan baru ceritakan apa yang membawamu kemari" Kepala desa mulai khawatir.
Pria itu kemudian segera memberi tahukan bahwa para Mamotes mulai berulah kembali, kini terlihat sepuluh Mamotes yang mengacak-ngacak kebun Elais saat ini.
"Waktunya sangat tidak tepat, semuanya persiapkan diri kalian bawa perlengkapan yang ada segera."
Kepala desa segera memerintahkan warganya, warga desa langsung menyiapkan beberapa perlengkapan.
"Kalau begitu tuan Kris mohon ambil alih komando untuk mengatasi para monster Mamotes itu" Ucap Kepala desa, ia menyerahkan kepadaku untuk menjadi pemimpin.
"Semuanya jika kalian semua sudah siap kita berkumpul di depan gerbang desa dan segera menuju perkebunan pohon Elais" Aku menyaut dengan tegas. "Baik tuan petualang!!" Warga desa serentak menjawab perkataanku.
Warga desa akhirnya berkumpul dan bersiap menuju perkebunan, aku meingatkan agar jangan dulu bertindak sebelum ada aba-aba dariku. Para warga desa mematuhi apa yang aku sampaikan. Aku dan warga desa langsung menuju lokasi perkebunan pohon Elais.
Sesampainya kami di perkebunan pohon elais terlihat makhluk besar itu sedang berlarian kesana kemari.
"Mooaaa!"
Teriakan para monster Mamotes tersebut, mereka sedang memporak-porandakan kebun elais.
"Mereka mulai mengcak-acak kebun, aku akan menggiring Mamotes yang ada di depan, kalian pancing yang lain, ingat jangan melukai mereka" Ucapku sambil menerjang ke arah para Mamotes.
"Semuanya segera laksanakan perintah tuan Kris!!" Ucap Kepala Desa. Mereka semua mengikuti arahan dariku.
"Yosh yosh ayo ikuti aku Mamotes, kalian harus mengikuti apapun yang terjadi." Aku memancing monster itu dan menggiringnya ke luar kebun.
"Swiiing!"
Batang kayu terbang mengarah kepadaku, aku dengan sigap menghindari lemparan batang kayu tersebut.
"Huup.. hampir saja, lemparanmu cukup akurat juga ya makhluk besar."
"Semuanya aku berhasil menggiring tiga Mamotesnya ke luar kebun, ingat untuk berhati-hati dan selalu jaga jarak!" Teriakku.
Beberapa saat setelah aku mengingatkan warga desa yang lain, ada salah satu warga yang meminta pertolongan dari kejauhan.
"Akhhh.. tuan Kris tolong!!" Teriak Salah satu warga.
"Ciih baru juga aku ingatkan, aku akan segera kesitu mohon tenang jangan buat gerakan tambahan" Aku mendekati Mamotes yang menangkap salah satu warga menggunakan belalainya.
"Hiyaa..!"
Aku menaiki Mamotes itu dan melepaskan cengkraman monster tersebut dengan menendang belalainya.
"Terima kasih tuan Kris" Warga itu terlepas dari cengkeraman belalai Mamotes.
"Lebih berhati-hati tuan dan selalu jaga jarak aku akan memancing tiga Mamotes lainnya."
Aku memanfaatkan efek sihir api pada senjataku keris satu membuat Fire Ball kecil dan menembaki area dekat para Mamotes itu. Tiga Mamotes itu mengalihkan perhatiannya kepadaku dan langsung mengejarku.
"Bagus ayoo ikuti aku makhluk besar payah, tolong sisanya teman-teman, aku akan memancing tiga Mamotes ini keluar" Aku menggiring tiga Mamotes lainnya untuk keluar kebun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] Pahlawan dari Pandai Besi
AdventureSeorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang. Tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup kompleks, membuat ia hampir melupakan ambisinya atau memang ia telah melupakannya. "Aku masih...