BAGIAN 26. Akhirnya Muncul Juga

9 4 0
                                    

Desa Sindu saat ini, Kepala Desa bertemu dengan Ijal di depan Kantornya karena melihat ijal datang terburu-buru menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi, pak Kades menyuruh Ijal untuk menarik nafas perlahan dan hembuskan secara perlahan juga. Ijal kemudian mulai bernafas dengan teratur.

Ketika ia sudah mulai mendingan, pak Kades menanyakan tentang sesuatu yang ingin ia laporkan kepada Kepala Desa. Ijal merupakan kerabat dari Kepala Desa dia merupakan anak dari adiknya Kepala Desa, Ijal sering membantu untuk mengurusi beberapa ternaknya.

"Kali ini satu sapinya om menghilang lagi, aku sudah mengecek berkali-kali di area peternakan dan di luar area tapi tidak ketemu" Ucap Ijal.

"Aduuh ini sangat merepotkan dua hari yang lalu kita juga kehilangan satu ekor, kali ini satu lagi yang hilang" Kepala Desa mulai pusing dengan keadaan saat ini. "Apakah ini ulah pencuri sapi?" Tanya Kepala Desa.

"Bisa jadi pencuri om tapi di Desa kecil ini siapa juga yang mau mencuri kita semua tau siapa saja warga di Desa ini, walaupun sapi itu di sembunyikan di area dekat Desa pasti ketahuan karena sapi sendiri bukan ayam yang berukuran kecil" Jawab Ijal.

Apa yang di katakan Ijal mungkin ada benarnya, jarak dari desa Kota juga cukup jauh, kalaupun ini ulah warga desa Nutsi mereka akan kesulitan membawa sapi curian melewati dua pegunungan yang cukup terjal.

"Bisa jadi ini juga ulah monster yang tidak kita ketahui om" Ucap Ijal.

"Kalaupun itu monster Ijal, monster itu pasti sangat besar karena bisa menangkap sapi-sapiku, bayangkan saja bagaimana besarnya monster itu."

"Apa sebaiknya kita membuat permintaan ke Serikat Petualang saja om?"

Ijal merupakan orang kedua yang mengatakan hal tersebut kepada pak Kades, ini merupakan sebuah pertanda yang membuat pak Kades berpikir keras.

"Aku akan memikirkannya kembali, sebaiknya jangan dulu mengembalakan sapi di luar area perkandangan Ijal, kandangkan saja sapi-sapi itu, carikan makanan lalu beri mereka makan di kandang."

"Oke kalau begitu om untuk saat ini aku kandangkan saja para sapi-sapi itu."

Ucap Ijal setuju dengan ucapan Kepala Desa. Ia kemudian kembali ke area peternakan setelah berbicara dengan Kepala Desa.

Lokasi desa Sindu terletak di atas ketinggian di antara gunung-gunung dengan kepadatan vegetasi hutan yang masih rapat, banyak flora dan fauna yang beraneka ragam di hutan dekat desa Sindu. Letak dari peternakan Kepala Desa berada cukup jauh dari pemukiman warga desa, tidak jauh dari peternakan Kepala Desa ada rawa-rawa yang cukup luas.

Lokasi untuk pengembalaan sapi Kepala Desa biasanya sampai dekat rawa-rawa tersebut karena sekitaran daerah itu sendiri banyak tumbuh rumput dan hijaunya yang bisa di konsumsi sapi-sapi Kepala Desa.

Kembali ke perkebunan Elais Desa Nutsi, proyek pembuatan dinding yang mengelilingi kebun Elais kini memasuki penghujung pengerjaan para warga desa senang dengan hasil kerja keras kami. Tak terasa apa yang kami kerjakan sudah hampir selesai, setelah proyek ini selesai sepertinya aku akan segera meninggalkan desa Nutsi.

Terlihat dari kejauhan ada warga desa mendekatiku dan Kepala Desa yang asik berbicara, ia kemudian memotong pembicaraan kami, lantas warga desa itu berbisik-bisik memberikan informasi kepada pak Kades.

"Baik aku paham" Kepala Desa mengganguk paham dengan penyampaian warga itu. "Tuan Kris mohon maaf sebelumnya ada sesuatu yang harus aku lakukan" Kepala desa segera bergegas mengikuti warga itu.

Aku sedikit penasaran dengan apa yang di sampaikan warga itu pada saat berbisik kepada pak Kades, tetapi aku tidak mau terlalu tau dengan urusan pak Kades dan segera melakukan pekerjaanku mengawasi dan membantu warga Desa.

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang