Tuan Lona dan tuan Ryan sedang mengusahakan untuk mengumpulkan relawan sebanyak-banyak mungkin, semoga ini awal yang baik bagi kita semua, itu yang aku harapakan untuk saat ini. Ada beberapa hal yang akan aku lakukan kedepannya, dengan bertambahnya masalah yang ada di Kota, tentu saja aku tidak hanya tinggal diam, kemaslahatan semua orang harus di selesaikan secepatnya, isak tangis masyarakat yang kelaparan setiap hari makin nyaring terdengar di telingaku.
Aku paham betul akan situasi saat ini, aku akan berusaha semaksimal mungkin dengan menyelesaikan satu per satu masalah yang ada, sepulang dari melatih tuan muda aku berencana langsung pergi ke Akademi Malteir guna memperlihatkan surat rekomendasi yang di berikan tuan Albert, ini hal cukup penting bagiku, pergerakanku saat ini harus bisa seefisien mungkin agar bisa memanfaatkan waktu yang ada.
Di waktu yang berbeda, terlihat tuan Lona sedang berdiskusi dengan beberapa anggota Petualang yang berada di cafe dekat Serikat Petualang.
“Apakah kita semua hanya akan berdiam diri melihat semua kesengsaraan di hadapan kita tuan-tuan semuanya?” Lona dengan lihai memantik semangat petualang yang ada di hadapannya.
Apa yang di sampaikan Lona memang benar adanya mau sampai kapan mereka tertindas akibat kebijakan yang di buat pemerintah setempat.
“Aku akan bergabung dengan kalian tuan Lona, ini sudah cukup melihat warga biasa yang berbondong-bondong memohon untuk bergabung dengan Serikat Petualang makin harinya makin ramai.” Ucap petualang berambut panjang. “Aku rasa teman-teman yang berada di sini sepakat dengan apa yang aku sampaikan.”
Petualang berambut panjang dan petualang yang ada di cafe sepakat untuk segera menghentikan semua jenis penindasan yang ada.
“Saya rasa kalian semua tau bagaimana resiko kedepannya.” Lona kembali meyakinkan mereka semua.
Keheningan sempat tercipta di meja tersebut, para petualang paham betul mengenai resiko yang akan mereka hadapi kedepannya.
Tapi mau di kata apa semua bergantung dengan kesepakatan bersama, para Petualanglah yang memiliki andil cukup besar, mereka juga merupakan masyarakat Kota Moringa, tentu saja ingin melakukan yang terbaik untuk Kota mereka.
“Lebih baik mencoba dan gagal dari pada tidak mencoba sama sekali tuan Lona.”
Petualang berambut panjang tersebut memecahkan keheningan yang ada, sembari menunjukkan keseriusannya di hadapan petualang yang lain.
Lona kemudian tersenyum puas, siapa sih yang tidak mau berjuang demi tempat tinggal mereka, merekalah yang akan menentukan nasib mereka kedepannya.
“Terimakasih atas kesempatannya tuan-tuan sekalian, pertemuan kita cukup untuk saat ini, aku akan memberikan informasi mengenai kapan kita bisa berkumpul kembali.” Lona berdiri dari duduknya hendak berpamitan dengan semua petualang yang ada.
Lona akhirnya bisa meyakinkan para petualang tersebut, semoga ini menjadi awal baik dari perjuangan kami, kali ini tuan Lona akan berusaha semaksimal mungkin.
Kini tinggal para masyarakat yang harus kami yakinkan, karena masyarakat juga berperan besar mengenai perjuangan ini, semua orang harus bisa bersinergi agar tujuan yang di harapkan bisa kita capai bersama-sama.
Di suatu tempat yang tidak di ketahui banyak orang, Ryan baru saja keluar dari pasar gelap guna mengumpulkan informasi, ada beberapa hal yang menarik dan ada juga sesuatu tidak membantu sama sekali.
“Dasar orang-orang keras kepala padahal mereka juga akan terkena dampaknya, apa susahnya jika bekerjasama dengan kami.” Ryan berucap ketus setelah keluar dari pasar gelap tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] Pahlawan dari Pandai Besi
AdventureSeorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang. Tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup kompleks, membuat ia hampir melupakan ambisinya atau memang ia telah melupakannya. "Aku masih...