BAGIAN 13. Bentrokkan Terjadi

15 7 0
                                    

Monster banteng itu berlari menuju anggota party kami. Aku melepas ranselku dan berlari menuju monster setengah banteng itu, anggota party tercengang melihatku, mereka khawatir dengan pergerakanku yang tak terduga. 

“Ciih kita fokus saja saat ini jangan kendurkan pertahanan” akhirnya Roy membebaskanku untuk bertarung. 

Aku memfokuskan serangan di panggkal kaki monster tersebut yang membuat monster itu langsung jatuh tersungkur.

"Bagus monster itu terjatuh, selanjutnya mohon kerjasamanya teman-teman."

“Aku serahkan pada kalian, aku yang akan menghadang para pria berjubah hitam itu” Aku lanjut berlari menuju pria berjubah hitam itu. 

“Jangan gegabah Kris segera kembali jika ada masalah.”

Ucap Roy memercayaiku dan segera memanfaatkan celah yang dia buat terhadap Monster setengah banteng. Anggota party Roy mengurusi monster setengah banteng.

Aku menghadapi beberapa Pria berjubah hitam itu. Aku berhasil menumbangkan satu pria berjubah itu tersisa empat lainnya yang berhadapan denganku. 

“Jangan sombong dulu bocah, kami menang jumlah” Ucap salah satu pria berjubah hitam itu. 

“Jumlah tidak terlalu berpengaruh, untuk menghadapi kroco seperti kalian” Aku mulai memprovokasi mereka. 

“Dasar bocah tidak tau diri semuanya serang dia!!” ke empat pria berjubah hitam itu nampak kesal dan langsung menyerangku.

Aku lanjut bertarung dengan beberapa pria berjubah hitam itu dan berhasil mengimbangi dua orang pria berjubah hitam, tapi tidak dengan dua orang lainnya yang berhasil melancarkan serangan kepadaku.

“Ciih kalian hebat juga ternyata” Aku terkena beberapa sayatan pedang dari pria berjubah hitam itu. 

“Jangan lengah! serang terus bocah itu” ucap Pria berjubah hitam itu bersiap untuk menyerang kembali. 

Pada saat mereka mulai menyerangku, dari kejauhan ada beberapa anak panah yang mengarah ke mereka, salah satu pria berjubah hitam itu berhasil terkena anak panah.

Jleb! Jleb!

“Aaakhh.." teriak Salah satu pria berjubah hitam yang terkena anak panah.

“Buat formasi dan segera berkumpul kembali lagi!” Ucap Pria berjubah hitam itu lalu mereka berkumpul di satu titik. 

Aku tersenyum melihat kedatangan anggota party Roy, aku akhirnya bisa sedikit beristirahat.

“Maaf sedikit terlambat Kris, selanjutnya serahkan kepada kami” Ucap Roy siap melakukan serangan. 

Tanpa berlama-lama Cici langsung memberikan sihir pemulihan kepadaku dengan segera, karena dia cukup khawatir melihatku yang terluka.

“Terima kasih nona Cici” Ucapku sambil menahan sedikit rasa sakit akibat luka pertarungan.

"Jangan melakukan hal yang gegabah tuan Kris, aku tau kamu cukup hebat, tapi ingat akan keselamatanmu." Ucap Cici khawatir kepadaku, dia nampaknya sedikit kesal dengan tindakanku namun terus fokus memulihkan. 

“Berani sekali kalian mengeroyok salah satu pemuda yang bakalan menjadi aset Serikat Petualang, bersiaplah keparat!!” Ucap Roy geram. 

“Ciih bala bantuan bocah itu telah tiba posisi kami tidak di untungkan akibat monster banteng itu.”

Pria berjubah hitam itu mulai khawatir dengan posisi mereka yang tidak di untungkan karena banyak anggota mereka yang terluka, pria berjubah hitam itu nampak memiliki ide dan merogok kantong jubahnya mencari sesuatu. 

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang