BAGIAN 17. Pertemuan Singkat

15 4 0
                                    

"Mohon maaf tuan apa yang sedang terjadi?" Tanyaku kepada salah satu warga yang terlihat terburu-buru itu.

"Jadii.. begini tuan petualang"

Belum sempat pria itu memberitahukan informasi, ia lantas di panggil temannya dari kejauhan untuk segera bergegas pergi dan tidak membuang-buang waktu.

"Maafkan aku tuan petualang aku harus pergi" Jawab Pria itu sembari berpamitan kepadaku.

"Hmm mungkin keadaannya cukup genting aku cari penginapan sajalah."

Aku akhirnya memutuskan untuk ke penginapan. Aku sampai di penginapan dan segera untuk beristirahat agar besok bisa bangun pagi dan siap mengambil misi di Serikat Petualang.

"Cih bikin penasaran saja lebih baik aku segera tidur" Aku berbaring di kasur penginapan, meregangkan badanku dan mulai memejamkan mata.

Keesokan hari pun tiba terlihat sosok perempuan sedang berjalan di koridor penginapan menuju salah satu kamar.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang sedang mengetuk pintu kamar, aku sontak kaget dan langsung terbangun dengan kesal.

"Haah.. tungguuu sebentar!!"

"Ciih siapa sebenarnya orang itu, pagi-pagi sudah buat keributan, mengganggu orang istirahat saja" Aku bergumam kesal mendekati pintu.

"Krak!"

Aku membuka pintu lalu melihat orang di depanku kemudian aku menutup kembali pintu. Orang yang berada di sebrang pintu lantas kesal dengan sikapku.

"Dasar idiot buka pintunya aku punya informasi yang penting!" Ucap Dea dengan ketus.

"Ini masih pagi-pagi Dea, kau sudah membuat moodku jelek saja" Jawabku.

"Ini sudah pagi, waktunya beraktivitas dasar pangeran tidur cepat buka pintunya."

Akhirnya aku mau mengalah karena Dea terus-terusan mengetuk pintu dan membuat kebisingan yang mengganggu.

"APA????" Ucapku dengan ketus.

"Hehe begitu dong, sebentar nona Ksatria itu ada waktu luang jadi bisa kalian bertemu pada saat jam makan siang."

"Hedeeh kukira kau punya sesuatu yang menarik ya sudah bilang saja padaku dimana kita bisa bertemu."

"Di alun-alun kota di dekat persimpangan ada cafe kecil biasanya orang nyantai di sana ketika masuk jam istirahat siang."

"Baiklah bilang ke nona Ksatria itu aku akan datang jam 12.00 siang" Jawabku kepada Dea.

"Naah begitu dong sekali-kali kau harus bertemu perempuan agar orang menganggapmu normal" Ejek Dea. "Ingat berpenampilan menarik kesana ya" Dea memberikan sedikit saran.

Aku mengangguk paham atas ucapan Dea, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk pertemuan sebentar sambil menguap karena masih mengantuk.

"Ya sudah aku mau sarapan dulu" Dea menyudahi percakapan dan segera berpamitan.

Aku kemudian berterima kasih atas bantuan dan usaha Dea, karena sudah susah payah membuat pertemuan tersebut, aku kemudian masuk kembali ke kamar.

Terkadang kemampuan untuk mengumpulkan informasi Dea cukup mengerikan, padahal aku tidak memberitahunya dimana aku menginap. Aku tidak begitu heran karena Dea juga merupakan seorang Petualang yang aktif, Dea lantas pergi untuk mencari sarapan.

Aku bersiap-siap mandi setelah itu aku berniat mencari sarapan pagi, Kris terlihat meninggalkan penginapan.

"Dasar mengganggu orang di pagi hari saja, apa aku harus membeli baju baru untuk pertemuan sebentar ya?"

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang