BAGIAN 14. Penuh Tanda Tanya

14 8 0
                                    

Anggota Party Roy berlari bergegas menuju arah suara dari ledakan itu mencemaskan keadaan Kris.

Di saat sebelum ledakan terjadi aku sedang asik memeriksa laboratorium ini, siapa tau aku mendapatkan sedikit informasi mengenai kegiatan apa yang di lakukan para pria berjubah hitam yang kami temui.

"Hmm?? Sepertinya ada ruangan rahasia di bawah sini, coba aku periksa."

Aku menemukan jalan rahasia dan memasuki jalan tersebut. Tak lama setelah aku berjalan menelusuri lorong tersebut ledakan dari atas terdengar yang membuat aku kaget dan buru-buru kembali ke atas laboratorium.

Kembali ke saat ini kepanikan mulai melanda anggota party.

"Krisss!!"

Anggota party memanggil namaku, laboratorium itu kembali meledak dengan hebat.

Aku muncul dari jalan rahasia itu dan menjawab panggilan dari anggota party. "Aku disini teman-teman aku menemukan jalan rahasia."

"Syukurlah Kris ayo cepat kemari, bisa jadi ledakan susulan terjadi ayo keluar dari sini" Roy memerintahku untuk bergabung kembali dengan anggota party lainnya.

Aku menuruti perkataan Roy dan segera berlari menuju anggota Party lainnya, puing-puing berhamburan akibat ledakan laboratorium itu.

"Akhirnya kita sudah lengkap Mari keluar dari tempat ini semuanya" Ucap Roy.

Semua anggota party berlari keluar menuju jalan utama di labirin, semuanya bisa keluar dengan selamat termasuk aku dan seketika celah yang kami buat tertutup kembali oleh batu yang runtuh akibat ledakan yang tidak terduga.

"Kali ini kita bisa keluar dengan lengkap, sebaiknya kita segera keluar dari labirin ini dan segera memberikan informasi ke Serikat Petualang." Situasi saat ini cukup menyulitkan bagi Roy banyak hal yang tidak terduga terjadi.

Kami semua segera beranjak berjalan keluar labirin. Pukul 16.30 pm akhirnya kami berhasil keluar labirin dan sudah berada di dekat kereta kuda transportasi.

"Kita istirahat dulu rekan-rekan sekalian sepertinya kita akan membuat camp disini, besok pagi kita lanjutkan perjalanan kembali ke Kota Bogenvil."

Roy memutuskan untuk menginap satu malam di sekitaran area labirin bintang jatuh, anggota party kami sepakat dengan apa yang di sampaikan Roy karena kami semua cukup kelelahan.

Setelah beristirahat dan membuat Camp satu malam di dekat Labirin bintang jatuh Party kami langsung berangkat pulang ke kota Bogenvil.

"Kali ini kita bisa mengumpulkan Kristal sihir cukup banyak berkat bantuan Kris tapi kita juga mendapati sesuatu yang tidak terduga di labirin."

Roy senang tapi tidak terlalu, sulit untuk menjelaskan apa yang di rasakannya setelah melewati berbagai hal di dalam labirin.

"Terima kasih banyak tuan Roy dan teman-teman semuanya karena telah mengkhawatirkanku, aku kira perjalanan kita kali ini bisa mulus-mulus saja, ternyata ada saja kendala yang kita hadapi" Ucapku ke anggota party lainnya.

Anggota party kami merasakan hal yang sama dengan apa yang aku sampaikan, karena sebagaimana mestinya itu hal biasa yang di alami seorang petualang. Kereta kuda transportasi kami melaju menuju Kota Bogenvil.

Jam 12.00 siang di Kota Bogenvil terlihat masyarakat tengah ramai berkumpul melihat kejadian yang kurang mengenakkan.

"Karena anda telah melakukan pelanggaran maka anda harus kami tindaklanjuti" Ucap salah satu Prajurit kerajaan.

"Aku salah apa tuan? Ini pasti ada kekeliruan."

Pemilik toko yang menjual kebutuhan pokok itu merasa bingung kenapa hal ini bisa terjadi padanya. Masyarakat yang melihat kejadian ini pun ikut geram.

Prajurit itu lantas memborgol pemilik toko itu dan membawanya naik kereta kuda menuju penjara kota Bogenvil.

"Apa salahnya jika rakyat biasa sepertiku melakukan protes? Aku memang tidak berdaya melawan penguasa." Pria Pemilik toko itu bergumam kesal tapi tetap takut dengan keadaannya saat ini.

"Salahkan dirimu sendiri karena bersikap tidak pantas!" Prajurit itu mengintimidasi pria pemilik toko dengan nada meninggi. Pria Pemilik toko terdiam dan cuman bisa pasrah.

Kembali ke tempat Kris berada, kereta kuda party kami akhirnya sampai di kota Bogenvil dan kami segera berjalan menuju Serikat Petualang. Roy dan anggota party lainnya melihat banyak kerumunan warga dan meminta izin untuk sedikit di berikan jalan. Para warga memberikan jalan dan kami menuju ke Kantor Serikat Petualang untuk membuat laporan.

"Tumben sekali aku melihat keramaian di dekat toko itu, kalaupun mereka berbelanja kebutuhan pokok pasti sudah ada warga yang masuk di Toko, tapi mereka semua ada di luar toko."

Roy sedikit bertanya-tanya tentang situasi yang tidak biasanya di kota sehingga banyak masyarakat banyak yang berkumpul.

"Tadi aku sempat melihat kereta kuda yang di miliki pasukan kerajaan tuan Roy, mungkin ada warga yang membuat masalah" Ucap Bred.

"Mungkin saja tuan Bred soalnya aku baru kali ini lagi melihat para Prajurit itu bekerja" Balas tuan Roy.

"Apa yang sebenarnya orang itu lakukan sampai harus di tangkap oleh pasukan kerajaan?" Tanyaku kepada tuan Roy.

"Mungkin sesuatu yang menyalahi aturan dari Kerajaan Kris biasanya begitu" Roy menjawab perkataanku.

"Ohh ternyata masih ada orang yang berani menentang kerajaan ya? aku kira sudah tidak ada lagi karena takut terkena imbas dari apa yang mereka perbuat."

Aku kembali berpendapat, anggota party lainnya terdiam dan segera menghiraukanku dan fokus kembali menuju Serikat Petualang. Mungkin pendapatku ini terlalu sensitif karena berkaitan dengan prajurit kerajaan ada baiknya kami tidak membuat masalah baru.

Beberapa menit kemudian kami akhirnya sampai di Serikat Petualang dan segera masuk bersama.

"Kris tolong antarkan Kristal sihir yang telah kita kumpulkan ke meja resepsionis Cici tolong temani Kris, aku akan membuat laporan tentang kejadian di labirin."

Roy memberikan perintah kepadaku dan Cici. Kami mengangguk paham dan berjalan menuju meja Resepsionis.

"Mohon di hitung ya nona manis" Aku memberikan Ransel penuh kristal sihirnya ke Petugas Resepsionis Cantik itu.

"Hehe baik tuan Kris sepertinya anggota party kalian mendapatkan komisi yang banyak kali ini" Nona Resepsionis itu tersenyum kepadaku.

Tidak jauh dari tempatku, tepatnya beberapa meter dari loket resepsionis, aku mendengar orang berbicara dan langsung menuju orang itu karena penasaran.

"Selanjutnya aku serahkan padamu nona Cici yang cantik nan baik hati" Aku segera menuju orang itu.

"Haaa dasar tuan Kris, dia meninggalkanku begitu saja."

Dua orang petualang sedang asik berbicara mengenai sesuatu yang ramai dibicarakan saat ini. "Prajurit Kerajaan yang di perintahkan untuk menangkap pak Roby memang sudah keterlaluan" Ucap pria berambut pirang yang merupakan petualang kelas "D" Itu.

"Padahal pak Roby Pria yang taat membayar pajak ke Kerajaan" Pria berbabadan bongsor itu juga kebingungan.

Aku tiba-tiba menyela perkataan mereka. "Ada sesuatu yang menarik apa ini bossku?" Tanyaku kepada kedua pria itu.

"Jadi begini tuan" Pria berambut pirang itu membalas perkataanku.

Bersambung... . ... . ... .









JANGAN LUPA SHARE DAN VOTE JIKA KALIAN SUKA CHAPTER INI ☆★

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang