Survive

155 11 51
                                    

Douma yang tertebas akibat serangan Narumi kagum. Pasalnya, serangannya tidak bisa dia lihat. Hatinya berdebar kencang secara tiba-tiba.

"Manis, siapa namamu?" Tanya Douma sembari mengibaskan kipasnya. Suhu di sekitar tiba-tiba menurun.

"Orang yang akan mati terlalu banyak bicara." Ujar Narumi melesat dengan sangat cepat. Namun, serangannya kembali dimentahkan ayunan kipas yang digunakan Douma.

Insting Narumi berteriak keras untuk mundur. Dia menuruti instingnya saat Douma mengibaskan kipasnya dengan keras. Debu yang sangat dingin menyerang Narumi, namun beruntungnya dia sempat menghindar.

Seakan tidak memberi waktu jeda, Douma langsung membuat akar dengan bunga lotus yang sangat banyak dan berniat mengikat Narumi.

[Master, misi anda berubah.] Ujar sistem yang menemani Narumi selama ini melaporkan bahwa adanya perubahan misi.

'Bisakah kau kasih tau aku misinya apa?' tanya Narumi dalam hati. Dia menebas akar bunga lotus yang terbuat dari es. Dia tidak fokus buka chat dimensinya.

"Kau sungguh hebat, Narumi-chan. Dirimu bahkan tidak menggunakan teknik pernapasan." Komentar Douma.

Serangan yang dilayangkan Douma berhenti. Asap mengepul menghalanginya memandangi Narumi.

"Zaphkiel!"

Douma bingung dengan ucapan yang disebut Narumi. Dia tidak mengerti apa itu Zaphkiel. Maka dari itu, dia menunggu asap kabut itu menghilang.

"Naru-chan, semangat!" Seru Douma menyemangati Narumi.

"Hei Douma, aku hanya ingin bertanya satu hal." Ujar Narumi dibalik kepulan asap. "Emosimu dibuang kemana? Ex-Calibur!"

Hembusan angin yang kencang menyamarkan ucapan Narumi. Insting Douma berteriak untuk menghindar serangan itu.

"Naru-chan, kenapa kamu tidak menunjukkan kartu AS itu dari awal!" Seru Douma sembari menghindari serangan destruktif Narumi. Tangan kanannya terkena serangan itu hingga lenyap. Tangannya perlahan terbentuk, namun lambat.

*Pesawat fraxinus*

Ledakan yang sangat besar terjadi. para personel pesawat Fraxinus bergidik ngeri melihatnya. Mereka menyaksikan pertarungan antara Narumi dan Buronan yang bernama Douma.

"Serangan yang mengerikan." Komentar Kotori, komandan cilik dari pesawat Fraxinus.

Shidou, yang juga berada di dalam kapal Fraxinus, juga mengamati jalannya pertarungan tersebut. "Apa kita tidak bantu dia?"

"Touka, apa kau bisa menghadapi Narumi?" Tanya Kotori pada gadis bersurai ungu.

"Aku tidak yakin." Ujar Touka ragu. Dia yakin masih bisa hadapi Narumi jika kekuatan murni, namun aspek lain dia ragu.

"Selain itu, Ex-Calibur eh..." Gumam Kotori menatap tajam pertarungan itu.

*Kembali ke pertarungan*

"Naru-chan, kamu berjuang keras! Aku salut dengan perjuanganmu, maka dari itu, tinggallah bersamaku." Ujar Douma.

Perlahan-lahan, kabut mulai menyelimuti sekitar Narumi dan Douma. Narumi mulai kedinginan.

'sialan, teknik ini mirip Zabuza. Dingin banget, dattebayo.' Narumi menyelimuti seluruh tubuhnya dengan mana yang membara. Walau demikian, dia masih kedinginan.

Insting Narumi berteriak ada bahaya di sisi kanan. Sekilas, dia melihat sekilas bilah pedang yang hampir memenggalnya.

{Narumi-sama, bertahanlah. Setengah jam lagi Douma akan otomatis diteleport.}

Naruto DXD: Group DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang