Masa depan Guild

61 5 12
                                    

Gintoki, sosok pria pemberani yang memilih tutorial tingkat Hell sedang tergeletak keletihan. Dia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal sembari melepas anak panah yang melesat di sekujur tubuhnya.

Dia sudah tidak ingat berapa lama berada di ruang tutorialnya. Dia lupa menghitung total hari karena rasa sakit yang dideritanya terus-terusan. Apesnya, dia tidak bisa membawa kemampuan super Saiya karena itu bukan kekuatan orisinalnya.

"Sialan... Cepat sekali panahnya..." Gintoki bergumam sembari. Dia hendak melanjutkan tutorial lantai satu tersebut, namun sesuatu bersinar terang.

"Hai calon korban tingkat hell." Ujar Gintoki memandang sosok yang muncul di ruang putih ini.

Gintoki kedatangan enam orang yang memilih Hell mode ini. Dia memutuskan untuk mengurungkan niatnya untuk menyelesaikan lantai satu ini.

"Kamu siapa?" Tanya seorang pria dewasa menatap Gintoki dengan penuh rasa curiga. Pasalnya, tidak ada orang waras yang memilih tingkat hell. Ya kecuali mereka berenam sih. Ditambah Gintoki jadi 7.

"Kamu Gintoki?" Tanya seorang perempuan berseragam sekolah yang menatap Gintoki dengan pandangan berbinar-binar.

Diantara enam orang itu, ternyata ada yang mengenal pria ubanan ini. Hal itu membuat Gintoki sedikit bangga dan merasa bahwa dirinya mulai populer.

"Oh, dia Gintoki, tokoh di Gintama yang hobi boker itu?" Tanya seorang pemuda bersurai hitam.

"Hoi!" Protes Gintoki karena dia dikenal sebagai tukang boker.

"Hahaha bercanda, Gintoki."

"Bagaimana keadaan di sana?" Tanya Gintoki.

"Masyarakat yang tidak terpilih ikut tutorial dilatih habis-habisan oleh pahlawan di Korea." Ujar pemuda tersebut dengan memasang wajah serius.

"Baiklah sebelum kalian pilih senjata, jangan lupa check statistik kalian. Selain itu, sebagai veteran, aku bisa beritahu senjata apapun yang kalian pilih tidak akan berguna." Komen Gintoki dalam mode serius.

Semua peserta Hell - Mode menghilang. Mereka diteleportasi ke gudang senjata seperti yang dialami Gintoki saat pertama kali masuk ke ruangan ini.

"Lihat saja, akan ku taklukkan misi ini!" Tekad Gintoki bulat. Dia tidak mau diejek lagi.

-----------------------------------------
Beberapa minggu setelah pembentukan guild.

Narumi menatap ponsel miliknya. Dia melihat hot topic yang sedang viral di internet. Pembentukan guild di seluruh titik tempat member chat dimensi terbentuk. Nama-nama member mereka jadi viral dan diperbincangkan netizen dunia Maya.

Terlebih lagi, banyak yang penasaran dengan identitas Narumi. Pasalnya, dia mengenakan topeng saat berpidato dan beraksi. Maka dari itu, spekulasi-spekulasi liar tentang identitas Narumi.

Spekulasi-spekulasi liar yang bertebaran di internet terjadi karena ulah member guild yang dilatihnya sedikit usil terhadap reporter. Hanya mereka yang mengetahui identitas Narumi dan mereka terikat kontrak untuk merahasiakannya.

'Jelas saja aku minta rahasiakan identitasku. Aku tidak mau nasibku jadi mirip teme sialan itu.' Batin Narumi menghembuskan nafasnya kasar. Dia teringat fansgirl-fansgirl Sasuke saat berada di akademi ninja tersebut.

Saat ini Narumi sedang berlatih satu lawan sepuluh sekaligus. Dia melatih mereka untuk koordinasi satu sama lain.

"Woi! Kalian masih tidak sinkron!" Teriak Narumi sembari menghindari serangan tiap serangan yang jedanya masih terlalu lama bagi dirinya. Dia juga beberapa kali melakukan tendangan sekaligus pukulan dan menghantamkan pedang kayu tersebut kepada lawannya.

Naruto DXD: Group DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang