Chapter 1: Hari yang sangat damai, eh.
Naruto menghela nafas lega karena tiba dirumah dengan aman. Dia merasakan pihak tenshi berada diluar. Dia menonaktifkan barier yang menyelimuti rumahnya.
"Permisi, Uzumaki-dono." Ujar seseorang dari luar sembari mengetok pintu. Suaranya sangat merdu, hingga Naruto sedikit takjub.
"Ya, tunggu sebentar." Naruto berjalan santai menuju pintu dan membukanya. Membiarkan mereka masuk.
"Silahkan masuk, Tenshi-san." Ujar Naruto pada sosok pria dan perempuan yang merupakan ras Tenshi. Dia melanjutkan ucapannya, "Silahkan duduk disana, aku mau siapkan minuman dulu."
"Tidak usah repot-repot, Uzumaki-dono." Ujar Tenshi pria.
"Tidak masalah bagiku, tuan... Ngomong-ngomong jangan terlalu formal, ok? Panggil aku Narumi juga tidak apa-apa" Pinta Naruto yang ingin menggunakan identitas Narumi mulai saat ini.
[Ojou-sama berubah.] Ujar Sistem dalam hati. Narumi hanya bisa terkekeh.
Narumi membuat minuman tiga cangkir. Dia berjalan ke kulkas dan mengambil cake yang masih utuh. Dia potong tiga pcs dan ditaruh di piring kecil.
"Maaf menunggu lama, Tenshi-san." Ujar Narumi membawa Nampan berisi cangkir dan cake.
"Jangan sungkan makan kuenya, Tenshi-dono." Ujar Narumi.
"Terima kasih, Uzumaki-dono. Ngomong-ngomong, namaku Michael, dan adikku Gabriel." Ujar Tenshi yang laki-laki memperkenalkan dirinya dan perempuan disebelahnya.
"Uzumaki-san, terima kasih karena menghentikan rencana Kokabiel untuk memulai perang." Ujar Michael sedikit menundukkan kepalanya.
"Tenshi, bolehkah aku bertanya sesuatu? Manusia itu apa dimatamu!" Tanya Narumi yang menutup matanya sekilas dan melipat kedua tangannya di bawah dadanya. Dia mengetuk jarinya sekali dan seketika tekanan yang sangat besar bisa dirasakan oleh Michael dan Gabriel.
Mereka berdua langsung membuat barier untuk meminimalisir efek tekanan itu. "Tenanglah, Uzumaki-dono."
"Bagaimana aku bisa tenang disaat melihat orang polos diperlakukan tidak adil, bangsat! Kau fikir aku tidak tahu betapa korupnya kubumu, Tenshi!" Ujar Narumi dengan penekanan tiap ucapannya.
"Semua itu ada alasannya, Uzumaki-san." Ujar Michael.
"Alasan apa, hah? Maksudmu alasan seperti tuhan sudah mati? Jika itu alasanmu, maka itu alasan terkonyol, karena Tuhan itu abadi!" Hardik Narumi tanpa banyak ucapan. Dia bisa melihat ekspresi terkejut dua malaikat itu.
"Cepat keluar, perbaiki dulu kebusukan di kubumu!" Narumi mengusir keluar kubu malaikat tersebut. Mereka berdua menurut karena memang kenyataan kubunya terdapat banyak korup.
"Kau juga, Ishigami-kun, tidak baik menyusup ke rumah seorang perempuan!" Teriak Narumi sembari membuat Kansho dan Byakuya. Ditodongnya pedang itu ke sudut ruangan.
"Aku hanya jalankan amanah dari sahabatmu, Sasuke."
Dua hari kemudian, Narumi kembali sekolah. Tatapan memuja dari seluruh siswa di Kuoh Academy dia dapatkan semenjak penyerangan Kokabiel.
Tidak ada yang spesial selama berada di sekolah. Hingga jam istirahat, anggota Rias memanggil dirinya. Teriakan histeris dari Fangirls sebagai respon kedatangannya.
"Kyaaa~ Kiba-Senpai!"
"Senpai! I love You!
"Senpai, Ra***** me!"
Disisi lain, kubu pria melayangkan ribuan kutukan yang menyayat hati.
"Mati kau ikemen!"
"Semoga kau ditabrak truk-kun!"
![](https://img.wattpad.com/cover/309911766-288-k677368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto DXD: Group Dimension
Fiksi PenggemarWarning: alur mungkin rada-rada jelek... tidak jelas dan sebagainya... Disclaimer: Naruto, HSDXD, dan unsur2 anime lainnya itu bukan PUNYAKU yaaa. Itu punya masing2 creator anime tsb Pict diambil di devian art Sumber: https://www.deviantart.com/luis...