∆ AKAN SEPERTI APA, SUASANA DI PAGI CERAH TANPA KEHADIRANMU?∆
KURASA, MENYEPI BERSAMA SECANGKIR KOPI DAN SETUMPUK IDE BARU ADALAH HAL YANG MENYENANGKAN.
AROMA KOPI PANAS YANG MENGEPUL DIPADU DENGAN INDAHNYA PEMANDANGAN LANGIT SEBAGAI ATAP BUMI.
HAPPY READING!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥇🥈🥉
" Hadirnya bukanlah sesuatu yang kuharapkan. Namun sepertinya Tuhan memang sudah menggariskan."
~ Elbharra~
" Ternyata keadaan memaksaku pergi untuk melupakanmu."
~Syiedzha~
"Bolehkah aku menolak? Sesatu yang sama sekali belum siap tuk kuhadapi?"
~Alqhiea~
🥇🥈🥉
Pukul 00:15 wib. Kyai Adnan masih terjaga di ruang tamu setelah berhasil membuat istrinya tertidur. Laki-laki paruh baya itu kini duduk seorang diri di sofa ruang tamu sambil memutar butiran tasbihnya. Belum ada kabar sama sekali mengenai putranya hingga larut malam seperti ini. Beliau sudah berusaha menelepon Elbha hingga puluhan kali, namun tetap tidak tersambung.
Beberapa kang santri sudah beliau kerahkan pula untuk mencari putranya yang tak kunjung pulang. Di semua tempat yang Elbha pernah kunjungi bersama teman-temannya juga sudah didatangi para santrinya namun tetap tidak menemukan putranya itu. Namun pencarian tidak berhenti begitu saja. Para santi putra yang beliau kirim untuk mencari Elbha masih belum kembali meskipun beliau sudah menyuruh mereka untuk pulang ke pesantren.
Tling, tling, tling...
Ponsel beliau berbunyi menampilkan kontak Kahfi yang menelepon. Kyai Adnan mengernyit. Ada apa malam-malam begini sahabatnya itu menelepon. Salah satu tangan beliau pun terulur untuk segera mengangkatnya.
" Assalamu'alaikum, Nan, " sapa Kahfi dengan suara yang terdengar panik.
" Wa'alaikumussalam, Fi. Ada apa malam-malam begini telepon? " balas Kyai Adnan dengan perasaan yang semakin tidak enak.
" Elbha di rumah? " pertanyaan itu langsung keluar begitu saja membuat Kyai Adnan tersentak.
" Endak, Fi. Anakku belum pulang sama sekali sampek aku saja ndak bisa tidur menunggu kepulangannya. Para santri juga sudah kukerahkan mencarinya dari habis maghrib tadi dan belum ada titik terang sama sekali, " tutur Kyai Adnan dengan suara cemas beliau yang tak dapat ditutupi lagi.