🏅 Chapter 29- RAVANDERS RATA 🏅

479 22 3
                                    

HADAPI APA YANG HARUS DIHADAPI! BUKAN LARI UNTUK MEMBELA DIRI SEBAGAI PECUNDANG!

Alur yang sedikit rumit, dari kisah yang sebenarnya sederhana. Hanya ingin menunjukkan satu nama sebagai hak mutlak satu nama yang lain, namun terlalu singkat jika tidak dengan cekikan-cekikan cobaan untuk sampai pada sebuah kepemilikan.❤️‍🩹

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Elbha berjalan melewati koridor sekolah dengan satu tangan yang dimasukkan di saku celana, sedangkan tangan yang lainnya membawa ipad berlogo Tirta Lencana. Di tepian koridor, beberapa siswa tampak menggosipkan dirinya dengan pernyataan yang berbeda-beda. Meskipun mendengar itu semua, Elbha memilih acuh dan tak menegur mereka sama sekali. Terlebih, dirinya sudah lelah menguras pikirannya hari ini karena mengikuti bimbel simulasi try out yang akan diadakan 2 hari lagi.

Sampai di persimpangan koridor, cowok itu mengedarkan pandangan ke arah lapangan yang dipenuhi oleh siswa-siswi XI IPS 1 yang sedang berolahraga. Entah karena apa, Elbha tiba-tiba menghentikan langkah dan menatap lebih dalam ke arah lapangan. Netranya tertuju pada seorang siswi yang sekarang mengenakan kaos olahraga panjang, tidak seperti yang lain. Gadis itu tampaknya lebih periang dan semangat. Elbha tersenyum tipis hampir tak terlihat, lalu ia melanjutkan langkahnya disertai helaan napas lega.

"EL!" teriak Reinhard dari kejauhan dan langsung melangkah cepat menghampiri Elbha.

Elbha kembali menghentikan langkah, menunggu Reinhard yang sedang berjalan cepat ke arahnya.

"Lo kenapa buru-buru amat?" tanya Elbha pada Reinhard yang kini sudah berada tepat di hadapannya dengan napas memburu.

Reinhard masih berusaha menetralkan napasnya sebelum menjawab pertanyaan Elbha. Dirasa sedikit lega, ia langsung memberitahu Elbha.

"Stevan bikin rusuh sama Ravanders. Apa kita harus terjun bantuin mereka?" kata Reinhard dengan wajah serius.

Elbha menghela napas."Lo tau dari mana?" tanyanya serius.

Reinhard segera menunjukkan video yang dikirimkan oleh Barra, ketua Ravanders padanya beberapa menit yang lalu. Elbha langsung menyambar ponsel Reinhard untuk melihat lebih jelas.

"Apa motif mereka ganggu Ravanders? Atau Ravanders yang cari gara-gara?" tanya Elbha menatap video itu semakin tajam.

"Barra bilang ke gue, mereka enggak ada gerak sedikit pun buat nyenggol Roamers. Pagi ini mereka sengaja rusak markas Ravanders dan menghina almamater mereka," ujar Reinhard menjelaskan yang ia tau.

Elbha menggertakkan gigi menahan emosi yang sedikit bergejolak. Dalam hatinya ia terus beristighfar agar tidak gegabah mengambil tindakan. Sepertinya Stevan memang sengaja memancingnya untuk mulai berurusan dengan geng sesungguhnya sekarang. Ketua Roamers itu tidak bisa membiarkannya hidup tenang.

 GUS ELBHARRA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang