GUS ELBHARRA ( TERBIT)

🏅 Chapter 70 - DENGERIN MUROTTAL ELBHA🏅

ASSALAMU'ALAIKUM
HAY HAY HALLO.... SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA GAES.. SEMOGA LANCAR DAN SEHAT SELALU HINGGA MENEMPUH HARI KEMENANGAN ☺

PARA ELBHA LOVERS, ATAU SIAPAPUN YG DI CRUSH IN DI CERITA INI. SEMOGA SEHAT SELALU. SIAPA YANG UDAH GAK SABAR BACA KELANJUTAN CERITA ELBHA? CUNG!

JANGAN SIDERS YA, MINIMAL VOTE DEH GAK MAKSA KOMEN LAGI GUE. KALAU KALIAN KOMEN SIH GUE MAKIN SREGEP UPDATE YAH. HEHE..

JANGAN LUPA FOLLOW IG: WP. ALQHIE_ELBHA SUPAYA DAPAT SPOILER LEBIH CEPAT. DAN TIKTOK WP.ELBHARRA YA...!

INGET, UANGNYA DITABUNG BUAT PELUK ELBHA VERSI NOVEL
HAPPY READING!

🥇🥈🥉

Bulan ramadhan tahun ini tampak berbeda dari bulan ramadhan tahun-tahun lalu. Jika biasanya cuaca di bulan ramadhan identik dengan panas matahari yang terik, kali ini justru Allah SWT memberikan cuaca yang begitu teduh bagi para hamba-Nya yang sedang  berusaha memberbanyak ibadah kepada-Nya di bulan yang mulia ini.

Elbha cukup bersyukur, di hari pertamanya masuk untuk ujian nasional cuaca begitu baik. Meskipun mendung, tidak tampak menurunkan hujan. Usai mengikat tali sepatunya, Elbha melangkah keluar gerbang pesantren. Dari arah belakangnya, Kang Misbah tampak lari terbirit-birit menghampiri Gus Mudanya itu.

" Gus, " Panggil Kang Misbah ngos-ngosan sontak membuat langkah Elbha terhenti. " Njenengan kok mlampah, Gus? Niki siam lo? " Lanjutnya masih ngos-ngosan.

Elbha sedikit terkekeh melihat Kang Misbah yang sedang ngos-ngosan itu. " Ndak papa, Kang. Sampean ngaos saja sama Abah. Kulo pengen mlampah mawon, " ujarnya kemudian.

" Mboten Gus. Monggo kulo dugekne rumiyen, "

" Ndak perlu, Kang. Wes lah sampean ngaji saja. Nanti sampean bisa jemput pulangnya saja. Lagian ini juga masih terlalu pagi, InsyaAllah nggak akan telat, " Balas Elbha bersikukuh tak mau diantar.

Kang Misbah menghela napas pasrah. " Nggeh sampun, Gus. Ngatos-ngatos nggeh, "

Elbha mengangguk, lalu kembali melanjutkan langkah setelah mengucapkan salam. Kedua kaki jenjangnya menyusuri zebracros dengan santai sambil mendengarkan murottal lewat airpods yang kini menyumpal salah satu telinganya. Namun tiba-tiba langkahnya kembali terhenti ketika ponsel dalam saku celananya bergetar.

Elbha menghela napas kala panggilan itu berasal dari Alqhiea. " Kenapa? "

" Kak, lo udah berangkat ya? "

" Iya, kok lo pegang HP? "

" Gue ada jadwal piket sama gladi mars, Kak... Tungguin gue lah! "

" Yaudah buruan! Masih di deket gerbang, "

" Oke, gue lari tungguin! "

" Jangan lari, Al nanti jatuh! "

" Tunggu jangan dimatiin teleponnya gue lari... Udah hampir sampai gerbang, "

Elbha benar-benar mendengar suara Alqhiea sedang berlari. " Al jangan lari! " katanya memperingatkan lagi sambil berbalik arah.

"Iya, oke gue udah lihat lo Kak. Matiin teleponnya nggak papa, " ucap gadis itu.

Elbha pun sudah melihat Alqhiea berdiri di luar gerbang tak jauh dari tempatnya berdiri. Gadis itu kemudian berusaha menyimpan ponselnya sambil berlari menghampiri Elbha. Di tempatnya, Elbha sempat memasang wajah cemas karena Alqhiea tak mau mendengarkan perkataannya dan terus saja berlari.