∆ INGIN MEMBUKA HATI UNTUK ORANG BARU, NAMUN AKU TIDAK TAU SEBERAPA SIAP DIRIKU ∆
😓AKU CAPEK NULIS PART SEDIH TERUS. TAPI KAYAKNYA BAKAL SEDIH DULU BEBERAPA PART. MENULIS, HALU SAMBIL NANGIS ENGGAK ENAK BANGET😭
JANGAN LUPA VOTENYA YA! AKU MENULIS DENGAN PENUH PERASAAN. TIDAK PAPA. MARI BERSEDIH-SEDIH DAHULU, NANTI BERSENANG-SENANG KEMUDIAN☺
DALAM KEHIDUPAN TETAP AKAN ADA YANG DITINGGAL DAN MENINGGALKAN. ADA YANG PERGI DAN JUGA ADA YANG DATANG.
MOHON KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF! SEBELUM GUE PRIVAT😈
HAPPY READING!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥇🥈🥉
"Jika ini adalah akhir, izinkan orang lain bahagia atas kepergianku, wahai Dzat yang kujunjung tinggi melebihi apapun, "
~Elbharra~
~Jangan pergi meskipun aku tak dapat memilikimu. Tetaplah terlihat sebagai seseorang yang kukagumi tanpa obsesi untuk kumiliki. ~
~Syiedzha~
" Akan kuikhlaskan segala hal yang hilang dari diriku. Asalkan itu bukan kamu, "
~Alqhiea~
🥇🥈🥉
Matahari baru saja muncul. Udara masih begitu dingin sisa hujan semalam. Lorong-lorong rumah sakit mulai dipadati pengunjung entah mau berobat atau menjenguk orang sakit. Terdengar suara ambulance baru saja datang. Beberapa perawat laki-laki tampak berlarian sembari mendorong brankar menuju keluar gedung untuk membawa korban yang baru datang bersama ambulance tadi.
Alqhiea sedang menunggu dengan perasaan cemas di depan ruang operasi bersama para anggota V5, kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua Elbha. Mereka semua tertunduk dengan perasaan sedih sama seperti dirinya. Berkali-kali ia menyeka sudut matanya karena tak tahan ingin menangis. Semua kejadian itu terekam nyata dalam memori otaknya. Bukan sekedar mimpi yang menakutkan lagi.
" Barrr..... Awaassss..... " teriak Elbha.
DORRR....
Elbha terhuyung setelah berhasil melindungi Barra dari peluru yang ditembakkan oleh Danial. Peluru itu tepat mengenai punggung sebelah kanannya hingga menimbulkan luka serius. Setelah merapalkan sholawat dan mengucapkan kalimat thoyyibah, tidak lama kemudian Elbha tak sadarkan diri hingga sekarang. Suara paraunya menahan rasa sakit sambil melafalkan semua itu membuat hati Alqhiea terharu. Elbha memang selalu mempercayakan segala urusan, sakit, cerita maupun bahagia kepada Rabbnya.
