🏅 Chapter -59 KEBENARAN🏅

413 21 5
                                    

"SEBENARNYA MEMIKIRKAN PRESEPSI ORANG TENTANG DIRI KITA ITU TIDAK PERLU. TAPI MANUSIA MEMANG TERLALU KRITIS DALAM MENERKA, SEHINGGA TERKADANG ITU MEMBUAT HANCUR DIRINYA SENDIRI"

HAPPY READING!

🥇🥈🥉

Elbha menyusun kembali file yang baru saja dikirimkan Alqhiea lewat email. Ia sedikit terkejut karena Alqhiea berhasil mendapatkan file untuk pengesahan gimnasium sempat hilang karena komputer markas dirusak. Meskipun acak, Elbha tetap bersyukur file itu dapat ditemukan kembali. Bukan ditemukan, lebih tepatnya Alqhiea sengaja menyalinnya. Entah karena apa, cowok itu masih belum tau. Fokus terpentingnya sekarang adalah menyusun file itu agar kembali utuh.

File dengan jumlah 348 halaman itu berisi tentang perencanaan pembangunan total penambahan ruang dalam gedung beserta fungsi, alokasi dana, serta penanggung jawab. Meskipun gimnasium itu diberikan cuma-cuma oleh Mr. Darren, sebagai komunitas yang disorot memiliki prestasi dan intelektual yang tinggi, Rubixgers berusaha memberikan dokumen pengesahan terbaik sebagai balas budi dan Terima kasih atas pemberian itu.

Elbha mengusap wajahnya kasar seraya beristighfar. Elbha mulai membaca halaman satu. Hingga halaman sepuluh, cowok itu belum menemukan bagian yang tidak sambung. Cowok itu menghela napas sedikit bersyukur 10 halaman sudah terlewati.

Tling, tling, tling,

Ponsel miliknya berbunyi. Menampilkan kontak bernama ' Al Kahfee Young ' . Elbha mengernyitkan dahi. Tumben sekali gadis itu meneleponnya. Elbha hanya menggeser tombol Terima tanpa mengangkat ponselnya dari meja.

" Kak, lo revisi itu file? " tanpa salam Alqhiea langsung bertanya.

" Assalamu'alaikum, " Malah Elbha yang mengucapkan salam dahulu.

" Wa'alaikumussalam, hehe, " balas gadis itu lalu terkekeh.

" Iya, gue revisi, " jawab Elbha datar sambil terus menggerakkan mouse-nya meneruskan revisi.

" Gue udah tuntas revisinya. Udah gak usah dilanjut! Kasihan gue sama lo, gue kirim lagi ya? "

" Gak perlu. Menuhin email gue aja. Lo kasih tau aja halaman berapa aja yang nyelip? "

" Ye, ini orang dikasih enak malah minta susah, " Alqhiea mencibir.

" Buruan! "

" Iya, iya. Dengerin nih dengerin! Gak ada pengulangan, "

" Ck, buru! " Elbha berdecak.

" Halaman 16, disitu halaman 17 nya ada setelah halaman 53," Alqhiea mulai mendekte.

" Hm, terus? "

" Halaman 47 setelah halaman 64,"

" Hm, lagi! "

Dengan cekatan Elbha memindahkan halaman demi halaman yang diberitahu oleh Alqhiea. Tidak hanya satu dua, bahkan lebih dari 30 halaman  yang teracak. Dan selama itu Alqhiea mendekte Elbha lewat telepon. Mereka benar-benar kompak bekerja sama.

" Udah habis? " tanya Elbha yang tak mendengar suara Alqhiea lagi.

" Ngantuk gue, Kak. Lo ada permen kagak? " Alqhiea terdengar menguap.

 GUS ELBHARRA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang