gimana masa kecil Devan dan Rika kemarin? 😔 ada yang sebelumnya nebak mereka beda bapak atau apa? tapi ternyataa.....
Selamat membaca!
**
Menyilakan rambut basah oleh keringat, Devan belum ada gerakan membersihkan badan lengketnya dengan guyuran air gayung. Melangkah ke sudut dinding bengkel, Devan melanjutkan sorenya dengan mengambil sapu sabut kelapa di mana gagang terbuat dari bambu kecoklatan. Di pikiran penuh, bersih-bersih bengkel jadi penenang.
Dering telepon masuk menyentak Devan yang langsung menaruh gagang sapu di pundak dan bergerak meraih ponsel di dipan. Devan menerima panggilan.
"Halo, Rik?"
"Besok nggak usah jemput gue ...."
"Rik?" Devan mengerutkan dahi, suara Rika serak.
"Gue nggak betah di sini ...."
"Nggak betah di mana?"
"Gue pengen ...."
"Pengen apa?"
"Pengen bareng teman."
"Teman siapa—"
Telepon dimatikan sepihak.
"Kenapa nih, anak?" Devan menatap heran layar. Mencoba menelepon balik tapi tidak ada jawaban. Nomor Rika tidak aktif.
Menggulir layar mencari kontak lain, Devan menelepon Aldo. Bocah satu itu baru mengangkat di panggilan ke empat.
"Sorry, Bang. Baru bangun tidur, abis ngantuk banget."
"Rika ada telepon lo atau teman lain?"
"Nggak ada, Bang."
"Ya udah—"
"Eh, bentar. Rika ada kirim chat...."
"Isinya?"
"'Lo kalau jadi gue ngapain, Do?' Ngapain apa, nih?"
"Terus?"
"Udah."
"Jam berapa dikirim?"
"Jam berapa... tadi sore, jam empat an."
Devan mematikan telepon sepihak. Sekarang jam lima. Belum lama Rika menyampaikan uneg-uneg aneh ke teman sekelasnya. Deru mesin motor mencuri atensi Devan, pelanggan pertama hari ini datang. Meminta pompa ban depan.
~
"Kamu boleh pemegang medali emas. Tapi, yang saya butuhkan perfoma meningkat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahan Banting
Fiksi RemajaDevan (18 tahun) punya adik perempuan namanya Rika (16 tahun). Devan punya cara sendiri untuk bertahan begitu juga Rika. Sampai akhirnya ada ambisi mengubah tekad. Devan takut gagal menjaga adiknya, sementara Rika takut waktunya berhenti karena terj...