Devan memasukkan berkas-berkas ujian ke tas selempang kebanggaannya. 21 Mei. Saatnya berangkat dari rumah jam delapan pagi, lalu tes pukul 13.15 di salah satu universitas Jakarta.
Devan ingin tiba di lokasi satu jam sebelum di mulai agar perasaan panik tidak menyerang. Dua jam perjalanan. Devan perlu berjaga-jaga karena kemacetan hal biasa terjadi di kotanya.
Devan membawa niat setelah ujian bersantai. Tidak ada bayangan dia akan lulus atau gagal. Penting mencoba dan menenangkan perintah guru-guru di SMA Laskar Angkasa.
~
Lea: T1 ngasih taunya H-1 UAS
Rika: bujuk lagi, dong
Lea: males.
Rika: lo batal beli aja, deh
Lea: gue udah bilang ga jadi beli dan akan ngadu ke kepsek. Lo tahu dia ngomong apa?
Rika: ??
Lea: lo yang butuh bukan gue
Rika mengernyit. Tidak tahu apa-apa soal Joshua selain mengenalnya angkuh, suka meremehkan, hobi mengancam yang lemah, dan lengket dengan Doni, serta semakin lama misterius. Rika tidak bisa kalau harus terlalu lama terjebak misi dengan Lea. Rika tidak tahu apa pun soal perempuan itu. Rika takut ditusuk dari belakang.
"Ini nomor 42 caranya gimana?" tanya Lea membuat Rika menoleh dan menaruh ponsel. Kembali fokus belajar bareng di gazebo SMA Laskar Angkasa.
"Di akar, terus disederhanakan, ntar hasilnya dapet," jawab Rika menjelaskan materi matematika. "Lo hafal tabel trigonometri, kan?"
Sabtu libur dan menjauh dari kebisingan. Ada anak klub yang beraktivitas di lapangan. Lea memindahkan ponsel di bawah buku. Serius mengerjakan soal-soal.
Satu jam lebih tujuh menit sudah berlansung. Rika berdiri ingin pergi main dengan Aldo. Tempat tidak jauh dari SMA Laskar Angkasa. Cemas terlambat, nanti ditanya aneh-aneh. Rika malas bicara panjang lebar.
Lea menutup buku. Menaruh alat tulis di tas. Mengimbangi langkah kaki Rika. "Lo punya bakat ngajar soalnya gue betah."
Rika menyunggingkan senyum. Menjelang akhir bulan Mei yang biasa dan mengusik. Terserah. Rika bertanya, "Lo mau ikut?"
"Ke mana?" balas Lea.
"Ada Aldo, Joshua, Doni."
"Boleh."
"Bodyguard lo nyariin nggak? Dia nggak boleh ikut tapi."
"Yah, kok, gitu. Ntar coba gue ngomong buat nunggu di suatu tempat aja."
"Jangan diawasin, kita nggak nyaman."
"Iya, santai!"
Rika akan percaya, meskipun pernah waktu main ke kafe. Kumpul Berlima. Pada jarak beberapa bangku. Bodyguard Lea mengawasi. Sehingga dia dan lainnya tidak nyaman serta canggung. Lea yang sebenarnya ingin ikut main, jadi jarang diajak.
Rika turun dari mobil Lea setelah mendapatkan tempar parkir kosong di baseman mall. Joshua, Aldo, Doni menunggu di ruang karaoke di lantai empat. Rika membalas pesan Aldo yang menanyakan dia sampai di mana. Rika belum berniat memberitahu kalau ada yang ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tahan Banting
Genç KurguDevan (18 tahun) punya adik perempuan namanya Rika (16 tahun). Devan punya cara sendiri untuk bertahan begitu juga Rika. Sampai akhirnya ada ambisi mengubah tekad. Devan takut gagal menjaga adiknya, sementara Rika takut waktunya berhenti karena terj...