SRG 17. Skin ship

130 16 4
                                    

Bab 17
Skin ship

Pagi itu di rumah sakit.
Baekjin Na sudah menyelesaikan sesi terapinya dan sedang beristirahat di tempat tidur. Pikirannya sedang menembus ruang dan waktu. Dia sedang membuat rencana untuk hidupnya yang akan dia jalani mulai sekarang. Pilihan yang sudah ia sampaikan pada Kwang-Seo Park, ayah Sarang, sudah mendapatkan jawaban. Baekjin Na akan segera meninggalkan Korea sesuai yang di rencanakan.

Nafasnya terdengar berat ketika Baekjin Na merangsek turun mengambil ponselnya di atas meja. Dia memandang ponselnya yang retak lalu menyalakannya. Setelah menunggu sebentar sampai prosesnya selesai, puluhan bahkan ratusan notifikasi masuk secara beruntun.

Panggilan tak terjawab dari Seok-Hyeon ada 230. Ini benar-benar. Dia pasti khawatir. Batin Baekjin Na. Yang lain??

"Bukan sesuatu yang perlu diperhatikan." Ucapnya pelan.

Baekjin Na menelfon nomor Seok-Hyeon Kwon dan setelah dering ke 3, telfon langsung diangkat.

"BAEKJIN!!!" Serunya keras sekali. Baekjin Na sampai harus menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Hai. Apa kabar?"

"Kemana saja kau?" Katanya dengan suara bergetar.

"Kau menangis ya?"

"Aku mencemaskan mu. Kau menghilang.."

"Ya, aku baru saja bangun." Baekjin Na menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. "Jadi, bagaimana kabar mu?"

"Aku.. entahlah." Jawabnya setelah agak lama.

"Haha.." Baekjin Na tertawa kecil. Lalu mereka terdiam.

"Aku akan membuat panggilan video." Kata Seok-Hyeon Kwon tiba-tiba. Telfon terputus sebentar karena pengalihan panggilan. Baekjin Na tertawa sendiri.

"Kau segitu kangennya ya?"
Baekjin Na melihat sahabatnya itu menangis tersedu dengan dua mata yang merah dan bengkak.

"Berapa lama kau menangis?"

"Selama kau pergi. Bagaimana keadaan mu?" Tanya Seok-Hyeon Kwon.

"Aku baik." Jawab Baekjin Na tersenyum kecil.

"Dimana kau sekarang?" Tanyanya lagi. Tapi Baekjin Na enggan menjawab.

"Ada yang ingin kukatakan." Kata Baekjin Na kemudian. "Dengarkan aku!" Tambahnya.

Seok-Hyeon Kwon langsung terdiam dan serius seakan sudah siap menerima perintah. Baekjin Na yang sadar betul dengan sikapnya, tersenyum lagi.

"Kau, dengar kan aku dan lakukan apa yang ku suruh."

"Baiklah!"

"Bubarkan aliansi secara permanen."

"Apa?!!"

"Bagikan uang yang ada sesuai ketentuan. Dan selesaikan yang perlu diselesaikan. Aku sudah selesai."

"Baekjin! BAEKJIN!!! Apa yang kau katakan?"

Baekjin Na mengulum senyum pahit.

"Apa yang kau lakukan? Apa yang terjadi? Kau mau menghancurkannya? Semua mimpi-mimpi kita?"

"Kau tidak tahu apa yang terjadi?" Ucap Baekjin Na. Saat itu pintu kamarnya diketuk dan terbuka perlahan. Baekjin Na menengadah, melihat ke arah siapa yang datang. Tanpa sadar dia tersenyum.

"Hai, Baekjin! Sedang apa?"

"Siapa itu?" Tanya Seok-Hyeon Kwon membuat Baekjin Na kembali ke bumi. Sarang menutup mulut saking kagetnya.

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang