BJN 15. Chaterine

22 4 1
                                    

BJN 15. Chaterine

Baekjin Na mendengarkan tawa wanita itu sambil menahan emosinya yang sudah sampai di ubun-ubun. Apa akhirnya cewek ini menyerah untuk pura-pura menjadi orang baik, pikirnya kesal. Tapi Baekjin tidak buru-buru menyimpulkan. Seraya mengingat-ingat apa yang terjadi, Baekjin mencoba menggali informasi.

"Mana wiski sialan yang kau bawa tadi?" Tanya Baekjin sambil menggosok-gosok sela antara dua alisnya.

"Oh, masih ada di meja." Jawab Chaterine terdengar normal. "Ku akui kau kuat juga bisa minum itu."

"Sial kau!" Baekjin Na tertawa. "Setidaknya gunakan mata mu sebelum mencuri!"

"Ayah selalu minum itu. Ku pikir.. HEIII!!!"

Baekjin Na melempar selimutnya ke perempuan itu hingga menutupinya dari kepala sampai kaki. Sementara dia sendiri bangkit dan berjalan sempoyongan mengambil ponselnya di atas meja.

Masih hari yang sama, batinnya mengecek waktu. Hanya selisih satu jam dari saat terakhir dia sadar. Itu artinya tidak ada yang terjadi antara dia dan perempuan ini.

"Apa yang kau lakukan?!!" Seru Chaterine marah setelah berhasil melepaskan selimutnya.

Baekjin mengangkat botol whisky yang dibawa Chaterine. "60%. Untung aku masih hidup."

"Ayah ku sering minum itu."

"Sudah ku bilang gunakan mata mu! Aku yakin yang ayah mu minum hanya yang 40." Kata Baekjin menaruh kembali botolnya ke meja. "Aku akan memperhatikan lagi apa yang kau bawa sebelum meminumnya."

Chaterine tertawa, kali ini tawa yang normal. Dia berjalan mendekati Baekjin Na dan langsung memeluknya begitu sampai. Baekjin mengernyit, merasakan langsung kulit dari pakaiannya yang terbuka.

Baekjin berbalik dan menatap perempuan itu sambil tersenyum. "Aku tahu kau itu cantik.." Katanya seraya menarik tali bajunya. Chaterine balik menatap matanya dan tersenyum seperti seorang pemenang.

"Jadi, kau berubah pikiran saat mabuk?" Kata Chaterine menggodanya. "Aku tidak akan mengecewakan mu. Aku yakin."

"Begitu, ya?" Kata Baekjin tidak berkedip, tangannya sibuk, hingga Chaterine sadar apa yang dia lakukan.

"Kau memang menyebalkan!" Gerutu perempuan itu mendorongnya keras-keras. Baekjin Na tertawa. Pakaiannya sudah rapih sekarang.

"Nah, jadi, dimana gaun tidur yang lain?" Ucap Baekjin Na. Dia berjalan sempoyongan, mencari di lemari dan menemukannya. "Aku tidak bisa membiarkan mu melihat tubuh ku dengan wajah lapar."

Chaterine menggigit bibir, lalu membanting diri ke sofa. Dia menyerah.

"Kau tidak perlu melupakan tuan putri mu itu untuk mencoba tidur dengan ku. Sekali saja kenapa sih?" Ucapnya. "Kau cukup kuno untuk ukuran orang jaman sekarang."

"Aku orang timur." Kata Baekjin seraya berbalik. Dia sudah menutupi tubuhnya menggunakan gaun tidur. Sementara itu, Chaterine memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Kita partner bisnis. Itu saja." Kata Baekjin kembali ke sofa. "Aku juga menghormati ayah mu yang banyak membantu ku selama ini."

"Ayah tidak keberatan. Dia cukup liberal."

"Aku tidak." Kata Baekjin, tangannya mengambil rokok diatas meja. "Jadi, apa yang terjadi dengan baju ku dan gaun mu?"

"Sekretaris baru mu yang bodoh itu mencoba membantu. Tapi dia justru menumpahkan air pada ku."

"Aku tahu dia tidak se-ceroboh itu."

"Kau pikir aku berbohong?" Ucap Chaterine tersinggung. "Kita sudah berteman sejak kuliah!!"

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang