BJN 08. Baekjin vs Doo-joon

38 9 0
                                    

BJN 08. Baekjin vs Doo-joon

Langkah cepat sekretaris Cho terdengar menggema di sepanjang koridor kantor Presdir. Tapi ketika dia membuka pintu, dia menemukan bosnya sudah bersiap untuk pulang.

"Kenapa terburu-buru begitu, sekretaris Cho? Apa ada sesuatu?" Tanyanya keheranan. Yang ditanya terdiam sebentar mengatur nafas.

"Pagi ini dikonfirmasi Doo-joon Han diam-diam mengunjungi Kim Moon Seok di kediamannya."

"Doo-joon anak pertama Pak Tua?" Dia terdiam sebentar. "Lalu?"

"Kim Moon Seok, yang adalah Dirut P&K, teman Anda ketika SMP."

"Ya. Aku ingat." Kwang-Seo Park mengangguk. Anak yang selalu insecure itu ya, pikirnya.

Ekspresi sekretaris Cho tidak tampak senang.

"Ada yang mau kau katakan?"

"Beberapa kali anak perusahaan kita bersinggungan dalam tender dengan P&K. Mereka selalu bersikeras dan bermain kasar."

"Ya. Aku tahu seperti apa perusahaan itu. Lalu?"

"Menurut saya, itu mencurigakan, mengingat apa yang baru saja terjadi akhir-akhir ini."

Kwang-Seo Park terdiam, lalu bertanya lagi. "Apa ada informasi soal pembicaraan mereka?"

"Sampai sekarang masih belum ada. Tapi.. beberapa Minggu yang lalu, sepertinya mereka juga saling bertemu."

Nafas sekretaris Cho masih sedikit terengah ketika bosnya melipat kedua tangan di depan dada. Meski begitu dia yakin sepenuh hati bahwa bosnya akan melakukan sesuatu yang keren. Tapi sayangnya tidak.

"Hmm, sepertinya aku mengerti maksud mu." Katanya tersenyum lemah. "Tapi aku harus bersiap untuk pesta nanti malam. Jadi, biarkan saja dulu." Kata Kwang-Seo Park.

"..." Sekretaris Cho hendak mengatakan sesuatu tapi tidak jadi.

"Aku mengerti masalah ini bisa jadi sangat penting, tapi percayalah, apa yang ada di depan kita saat ini lebih penting."

Akhirnya dia hanya membungkuk dengan patuh.

"Kau juga, sebaiknya berdandan lah untuk pesta. Sudah waktunya kau berkencan." Kwang-Seo Park nyengir. "Sarang saja sudah memikirkan soal pacaran. Untung Baekjin akan segera kembali ke Amerika."

Sekretaris Cho berdehem kecil, "Ngomong-ngomong, karena Nona akan datang, apa kita perlu menambah personil pengawal, Pak? Seongje Geum dan Hakho Ji baru saja lulus pendidikan dasar akademi. Saya rasa mereka bisa bertugas sambil berbaur."

"Tidak usah." Jawabnya sambil mengecek jam tangan. "Jika Sarang memang mau datang, mungkin dia akan menempel pada Jungho atau Baekjin Na. Mereka saja sudah cukup. Lebih baik aku pulang sekarang."

Kwang-Seo Park berjalan ke arah pintu diikuti oleh sekretaris nya.

"Aku mungkin harus bertanya hadiah apa yang dia inginkan untuk ulang tahunnya. Apa yang kuberikan tahun lalu?"

"Perusahaan startup untuk agen properti lokal.. dan kedai makanan untuk ulang tahun sebelumnya."

"Haha.. kalau dipikir-pikir, apa itu hadiah yang normal untuk anak remaja?"

"Itu normal untuk Nona yang sudah belajar manajemen perusahaan sejak kecil. Beliau bahkan sudah mengelola keduanya sendiri."

"Dia hanya sedang bermain rumah-rumahan."

Mereka melewati pintu kantor Presdir dan membiarkan pintu terkunci otomatis. Sekarang yang terdengar hanya langkah kaki mereka yang semakin menjauh.

***

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang