Disini pun tidak ada. Gumam Hakho Ji dalam hati. Sudah tidak ada lagi rumah sakit yang bisa didatangi. Entah dimana Baekjin Na berada sekarang ini.
"Padahal sudah sebulan. Tapi masih belum ada kabar juga." Gumamnya memandang langit.
Matahari bersinar cukup terang hari itu meskipun awan gelap terus menutupinya. Hakho menghela nafas dan melihat area sekitar. Pikirannya mencoba mencari petunjuk lain.
"Aku yakin dia di ECO hospital." Kata Sieun ketika terakhir kali bertemu dengan Hakho.
"ECO hospital juga tidak ada." Gumamnya lagi sambil melangkah menjauhi halaman rumah sakit. "Apa aku harus kembali lagi kesana? Hah.."
Hakho menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Apa Baekjin Na masih hidup? Atau sudah mati? Pikirnya. Seharusnya dia membubarkan aliansi saja alih-alih menonaktifkannya seperti ini. Sekarang setelah dia menghilang, bagaimana nasib Sieun Yeon dan teman-temannya?
Bahkan bagaimana nasib Hakho sendiri? Beberapa kali teman-temannya harus berhadapan dengan anggota Full Moon yang mau balas dendam. Padahal mereka baru saja dibantai seorang diri oleh Baekjin Na, tapi mengapa mereka masih berani mengusik aliansi seperti ini?
"Tentu saja karena Baekjin Na menghilang. Apa lagi? Haha.."
Hakho berjalan dengan wajah tertunduk.
"Seok-Hyeon pun terlalu fokus mencari Baekjin Na daripada memikirkan anggota lainnya." Gumam Hakho. Pikirannya berkelana lagi. Meskipun Baekjin Na menghilang setelah menonaktifkan aliansi, setidaknya Seok-Hyeon harus bisa melakukan sesuatu atas penyerangan-penyerangan itu.
"Apa ya yang akan Baekjin lakukan disaat seperti ini?" Ucap Hakho lagi, kali ini pandangan menembus langit.
Dia berjalan semakin jauh, tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk menemukan laki-laki itu.
Sementara itu, di kantornya, ayah Sarang, Kwang-Seo Park, menerima kunjungan dari dokter Jang, penanggung jawab pemulihan Baekjin Na. Dokter tersebut secara khusus melaporkan kondisi Baekjin Na.
"Jadi.. belum ada perkembangan?" Ulang ayah Sarang menanggapi laporan itu.
Dokter Jang mengangguk pelan, "Seperti yang saya katakan, semua fraktur di tubuhnya sudah ditangani, tapi jika dia tidak bangun juga.. saya minta maaf. Ada prosedur yang memang tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang yang sadar. Usaha kami hanya bisa sampai sini."
Dia menatap dokter Jang yang membungkuk meminta maaf di depannya.
"Jika dokter memang bilang begitu." Katanya. "Hah.. padahal sudah sebulan.."
Pikirannya melayang ke Sarang yang sampai sekarang masih belum mendapat izin untuk keluar rumah. Dia pun berfikir apa mungkin dia terlalu keras pada putrinya. Tapi sebulan ini, ada banyak hal yang terjadi.
"Mungkin sudah saatnya aku membiarkan Sarang ke rumah sakit." Katanya setelah berfikir agak lama.
"Nona akan senang mendengarnya, Pak Presdir." Kata dokter Jang mengangguk sopan. "Apa keadaan sudah lebih aman sekarang?"
"Ya.. Ku rasa begitu. Sarang juga sudah diberitahu ulang soal prosedur keamanan. Dan.." Kwang-seo Park menepuk sebuah map dokumen di depannya. "Kasus sudah ditutup. Penjahat-penjahat itu sudah masuk ke penjara sampai ke akar-akarnya. Aku juga sudah meninggalkan kesan pada musuh-musuh ku di luar sana untuk tidak mengusik keluarga ECO grup. Kurasa semua sudah cukup."
"Syukurlah. Memang sudah waktunya Nona berjalan-jalan keluar."
"Ya." Kata Presdir tersenyum. Dia teringat anak semata wayangnya di rumah dan jadi ingin segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending Buat Bias Ku
FanfictionBaekjin Na, tokoh antagonis utama di webtoon kesukaan Sarang, berakhir meninggal karena kecelakaan. Sosoknya yang over power dan tidak terkalahkan bahkan oleh pemeran utama cerita, membuat semua pembaca kecewa dengan ending cerita aslinya. Jadi, Sar...