SYN 02. Seungjin Joo

25 5 0
                                    

SYN 02. Seungjin Joo

Sementara kesadaran Sarang mulai menghilang, kesadaran Sieun Yeon justru mulai terkumpul. Dia pun membuka matanya dan mencoba memahami situasi.

"Sial!!! Kau membuat diri mu terluka sendiri!" Orang itu mengumpat keras. "Bisa mati aku."

Sieun mulai menyadari kalau kedua tangannya terikat, mulutnya dilakban, dan sisi tubuhnya terasa sakit. Dia tergeletak di lantai. Sementara wanita yang tadi bersamanya, juga tergeletak tak jauh darinya. Ada noda darah besar di lengannya dan ada seorang laki-laki dengan pistol yang berdiri di dekat mereka. Apa dia tertembak?

Sieun memperhatikan sekitar, tapi efek obat bius membuat kepalanya terasa berkunang-kunang. Dia merasa mual.

"Seharusnya kau yang mati!" Kata laki-laki yang memegang pistol tadi. Sekarang pistol itu kembali mengarah padanya.

Begitu ya. Jadi sebelumnya wanita ini mencoba menyelamatkannya?

Sieun berusaha untuk tetap tenang, tapi pikirannya ternyata hanya sampai pada satu kesimpulan. Sepertinya dia memang akan mati hari ini. Sayang sekali, pengorbanan wanita ini jadi sia-sia. Siapa namanya? Sarang?

Sieun menyipitkan mata menunggu pistol memuntahkan pelurunya. Namun, ketika dia menunggu detik-detik yang terasa seperti ribuan jam itu, tiba-tiba pintu ruangan menjeblak terbuka. Baik dia maupun si penculik sama-sama terkejut. Seorang laki-laki jangkung masuk ke dalam ruangan. Auranya seperti dia akan mengamuk dan membunuh semua orang di ruangan itu.

"Siapa kau?!!"

Sieun hanya bisa menyadari situasi ketika si penculik yang berpura-pura menjadi supir tadi, sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Sebuah tendangan mengenai tepat di kepalanya. Dia pun jatuh terkapar dalam sekali hantam.

Sekarang hanya tersisa dia, Sieun Yeon, yang menatap laki-laki jangkung itu.

Baekjin Na?!! Batinnya terkejut.

Si pemilik nama mengernyit, hanya memberinya pandangan terganggu. Langkahnya cepat dan sigap mengangkat Sarang, lalu membawanya keluar.

***

Disaat bersamaan, beberapa orang laki-laki yang memakai setelan jas dan postur tubuh seperti bodyguard, bergegas masuk ke dalam menyusulnya. Baekjin Na yang masih membawa Sarang dalam pelukannya, berkata dengan memerintah, "Bereskan sisanya!"

"Baik, Tuan!"

Sieun masih terkejut. Dia masih tidak percaya orang yang baru saja dia lihat adalah orang itu, raja aliansi yang menghilang tiba-tiba.

"Apa Anda baik-baik saja?" Tanya seorang bodyguard menanyakan keadaan Sieun sambil melepaskan ikatan di tangannya. Sieun mengangguk, lalu mengernyit merasakan perih di bekas ikatannya. Dia melepas lakban dari mulutnya dan semakin sadar betapa mualnya dia sekarang.

Bodyguard tadi pun membantunya berdiri. Dengan perlahan mereka berjalan keluar gedung. Sementara disekelilingnya, Sieun melihat banyak bodyguard dan petugas medis yang berlalu lalang memberikan pertolongan pada mereka yang terluka. Keadaan di luar carut marut, darah berceceran disana sini. Tapi dia tidak melihat Baekjin Na dimana-mana.

"Duduklah disini!" Kata seorang petugas medis membuyarkan lamunannya.

Sieun pun duduk. Dia kembali memperhatikan sekeliling, ada ambulans yang siap berangkat disana, juga mobil pickup dengan beberapa tubuh manusia yang berjajar tak sadarkan diri. Sisanya masuk ke mobil lain dalam keadaan tangan terikat.

"Tandu! Ada pengawal yang terluka di belakang!" Kata seorang laki-laki pada seorang petugas medis.

Sieun menyaksikan kesigapan mereka yang segera membawa tandu dan menghampiri korban. Lalu dia kembali memandang sekeliling dan menyadari sebuah lambang rumah sakit terkenal di seragam dan ambulance yang ada disana.

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang