BJN 14. Seonghun baper
Malam telah berakhir, bulan telah terbenam, dan sekarang saatnya matahari terbit menyinari seluruh kota. Kendaraan berlalu lalang, burung beterbangan riang, tapi hanya Sarang yang dimarahi. Mungkin ada orang lain di luar sana yang bernasib sama sepertinya, tapi di kantor ini hanya Sarang saja seorang.
Sampai kapan aku harus mempertahankan ekspresi menyesal ini? Batin Sarang saat sedang dimarahi Seonghun.
Jadi ini cerita soal kepulangan Sarang semalam. Seonghun memarahinya di depan karyawan lain karena meninggalkan pekerjaan yang diberikan Seonghun. Sebenarnya tidak ada yang dirugikan. Jadi Sarang bertanya-tanya apa maksud amarahnya ini?
"Hukumannya.. Belikan teman-teman kopi siang nanti!" Kata Seonghun di akhir ceramahnya.
Rasanya Sarang ingin mengeluarkan kalimat makian untuk Seonghun, tapi dia hanya junior yang bekerja belum ada 6 bulan di perusahaan ini. Tidak mungkin calon Presdir ECO grup harus dipecat di tahun pertamanya bekerja, kan?
"Kartunya, Pak?" Ucap Sarang dengan wajah polos memelas.
Seonghun tersenyum jahil. Dia mengambil dompetnya dan memberi Sarang sebuah kartu.
"Ini kartu nama." Ucap Sarang berusaha tetap baik.
"Ya. Tadi Anda minta kartu, kan?"
Berantem yuk, Pak? Batin Sarang gemas.
"Jangan lupa, nanti siang, ya? Kopi yang di seberang jalan. OK?" Tambah Seonghun seraya kembali ke ruangannya.
"Dan dia minta kopi yang mahal," gerutu Sarang. Sekarang dia kembali ke kursinya dengan kesal.
"Kadiv Cha mungkin menyukai mu." Kata salah satu teman sekantornya, Seoyun Kim, yang termasuk senior di tim itu. Dia adalah ibu tunggal dari dua orang anak, sangat dewasa dan selalu menjadi penengah di timnya. Saat pertama masuk ke tim Seonghun, Sarang rasanya ingin sekali menggantikan posisi kepala divisi dengan orang ini. Tapi melihat kesibukannya dengan dua orang anak, dia pasti akan menolak.
"Dia pasti punya dendam pada saya, Bu Kim."
"Tidak tidak!!!" Potong teman kantornya yang lain. Itu Joohyuk, salah satu seniornya yang ramah, baik hati dan akrab dengan semua orang. Salah satu kelebihannya adalah mengetahui semua gosip di kantor. "Kadiv Cha sudah pasti suka padamu! Aku tidak pernah melihatnya bicara cukup lama dengan karyawan perempuan."
"Dia mungkin tidak menganggap ku perempuan."
"Kau benar-benar tidak tahu, ya? Dia hanya membicarakan pekerjaan dengan ku yang imut ini. Kadiv Cha itu tidak peka!" Ucap Sora Kang. Dia juga karyawan baru, hanya saja dia masuk sebulan lebih dulu dari Sarang. Seperti yang dia katakan, dia adalah perempuan yang imut dan terobsesi dengan semua benda-benda imut di dunia. Sampai-sampai semua barang di meja kerjanya bernuansa pastel dengan hiasan vas bunga pink dan bunga berwarna ungu. Dia juga sangat suka dengan perhatian dan pujian.
"Kalau yang terakhir itu, aku setuju. Dia memang tidak peka sama sekali." Ucap Sarang membuat yang lain tersenyum geli. Tapi tiba-tiba terdengar suara benturan keras dan seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahunan, muncul dari bawah meja.
"Apa yang kau lakukan disana, Aeji Hyung?" Tanya Joohyuk kaget.
"Pulpen ku jatuh." Jawab Aeji datar. "Kenapa kalian berisik sekali?"
"Bukan apa-apa." Jawab Sora Kang datar.
"Kalau begitu sepertinya sudah saatnya kita kembali bekerja." Kata Bu Kim penuh senyum memberi komando. Dan mereka semua pun kembali bekerja.
***
Tanda istirahat makan siang bukan hanya dari jam dinding, tapi juga dari semangat para karyawan yang sudah mulai menurun. Setengah jam sebelum makan siang pun, reaksi kimia dalam tubuh mereka sudah mulai mempersiapkan diri untuk menerima sejumlah makanan nantinya. Hingga saat makan siang tiba, perut mereka benar-benar sudah minta diisi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending Buat Bias Ku
FanficBaekjin Na, tokoh antagonis utama di webtoon kesukaan Sarang, berakhir meninggal karena kecelakaan. Sosoknya yang over power dan tidak terkalahkan bahkan oleh pemeran utama cerita, membuat semua pembaca kecewa dengan ending cerita aslinya. Jadi, Sar...