SYN 04. Jadi Penasaran

16 3 0
                                    

SYN 04. Jadi Penasaran

Seminggu berlalu dari insiden penculikan itu. Sieun Yeon sudah menandatangani perjanjian bahwa dia tidak akan menyebarluaskan kejadian sebenarnya. Dia akan menjawab bahwa mereka mengalami kecelakaan jika ditanya.

Sementara itu, Sarang masih tinggal di rumah sakit hingga hari ketujuh. Tidak ada yang diperbolehkan menjenguk, bahkan Seonghun. Hanya Baekjin Na yang beberapa kali datang untuk mampir.

"Ada banyak hal yang harus ku lakukan jadi tidak bisa lama-lama." Begitu yang selalu Baekjin katakan setiap kali datang berkunjung. Yah, setidaknya bisa melihat dia sekali sehari saja sudah cukup bagus. Kalau tiga kali sehari pasti akan cepat sembuh.

Yang paling parah adalah ayahnya yang hanya datang sekali saat Sarang baru sadar dan sekali ketika Sarang sudah mau pulang.

"Orang tua itu tidak berubah dari dulu." Gerutu Sarang.

"Tapi beliau selalu menanyakan keadaan Anda setidaknya 5 kali sehari." Kata perawat yang merawatnya.

Perhatiannya memang tidak kurang, tapi tentu akan sempurna jika dia mengunjungi anaknya secara langsung.

Dan Seonghun yang sedang sibuk sendiri, semakin tidak bisa menerima keadaan. Bagaimana tidak, dalam seminggu ada 3 anggota timnya tidak masuk kantor. Yang satu cuti dan yang 2 masuk rumah sakit. Padahal sedang ada proyek untuk mengembangkan distribusi ke seluruh negeri.

Untungnya seminggu kemudian, satu persatu dari mereka sudah kembali masuk kantor.

Sarang pun masuk kantor dengan lengan masih diperban. Sementara Joohyuk yang kena alergi parah, tampak masih bengkak di beberapa bagian wajahnya. Bu Kim yang cuti untuk berlibur dengan anaknya, untungnya baik-baik saja. Dia bahkan membawa oleh-oleh ke kantor.

"Mochi itu berisi kacang!" Kata Bu Kim sebelum Joohyuk memasukkannya ke dalam mulut.

"Saya hanya alergi udang." Begitu katanya dengan ekspresi konyol.

"Bagaimana dengan mu, Sarang? Kau baik-baik saja?" Tanya Seonghun Cha, si kepala divisi, sekaligus teman Sarang sejak kecil yang kemarin sempat kelimpungan karena absennya 3 anggota timnya.

"Saya baik-baik saja. Tapi dokter bilang untuk berhati-hati setidaknya sebulan ke depan."

"Anda tidak boleh menyuruhnya membeli kopi lagi, Pak!" Kata Joohyuk terkekeh. Si tukang gosip yang wajahnya masih bengkak akibat alergi itu menyenggol Sora Kang.

"Aku?!!"

"Junior nomor dua yang akan beli." Kata Seonghun menunjukkan dua jempolnya. Yang lain pun tertawa.

"Lagi pula aku yang menggantikan mu menjemput manajer itu, kan? Kau seharusnya bertanggung jawab.." tuduh Sarang dan Sora mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah.." ucap Sora Kang. Ekspresi wajahnya dibuat imut menuntut perhatian. Semua orang pun tertawa, tahu itu saat yang tepat untuk memuaskan rasa ingin dipujinya.

"Siang ini ada rapat dengan manajer keuangan yang baru beserta timnya. Ini terkait perluasan distribusi." Kata Seonghun melanjutkan. "Sesuai rencana, kita akan menggunakan ECO Cargo dari anak perusahaan ECO grup."

"Apa kita memang harus menggunakan anak perusahaan ECO grup ya?" Tanya Aeji, si serius yang sangat teliti, tapi juga agak aneh. "Maksud saya, ECO Cargo adalah perusahaan baru, kan? Mereka pasti belum berpengalaman. Meskipun marketing mereka besar-besaran, tapi.."

"Tidak apa-apa. Mereka akan menyesuaikan dengan standar kita. Begitu kan, Sarang?"

"Hmm.. ya, Pak."

"Kau yang bertanggung jawab soal ini, ok?"

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang