BJN 16. End story season 2

42 4 0
                                    

BJN 16. End story season 2

Sebagai negara dengan tingkat konsumsi alkohol tertinggi, tidak aneh jika melihat banyak orang pergi minum setelah pulang kerja di Korea. Mereka minum hingga larut malam lalu muntah di jalan atau tertidur di trotoar dalam keadaan mabuk. Mereka berjalan sempoyongan, menabrak nabrak, atau bertemu polisi dan ditangkap karena berbuat keributan di tempat umum.

Begitulah, semua orang pergi minum untuk menambah keakraban, merayakan sesuatu atau menghilangkan stress. Tapi hari ini, untuk Juntae, pergi minum tidaklah membantu menghilangkan stress, tapi justru menambah stress nya. Bagaimana lagi jika teman minumnya adalah ketua aliansi yang paling dia takuti, Seongje Geum. Hanya dengan mendengar namanya saja, dia sudah merinding.

Lalu, bagaimana awal mula mereka bisa minum bersama? Begini ceritanya..

Sebuah kebetulan karena ternyata mereka kuliah di satu universitas yang sama. Meskipun beda jurusan, tapi berkat ketenaran mereka, Juntae sudah tahu kalau Seongje Geum dan Hakho Ji ternyata satu kampus dengannya. Trauma karena pernah dipukuli oleh Anggota aliansi, Juntae pun sekuat tenaga menjaga jarak dengan mereka.

Sayangnya meskipun dia sudah bersusah payah menghindar, Juntae tetap saja dipukuli oleh orang-orang tukang bully, meskipun mereka bukan orang-orang aliansi.

Lalu suatu hari, ketika sekali lagi dia dibully dan ditinggalkan dalam kondisi babak belur di belakang kampus, dia merasa ada yang tidak beres dengan perutnya. Karena sudah dibully sejak lama sekali, Juntae memiliki ketahanan yang luar biasa soal dipukuli. Tapi kali ini, rasa sakitnya benar-benar tidak tertahankan. Dan ketika dia merintih minta tolong, yang berada di sekitarnya justru Seongje Geum.

"Berisik!" Begitu yang Juntae dengar. Dia tidak berharap banyak. Setidaknya jangan sampai dia dipukuli lagi oleh orang ini. Kalau tidak, dia mungkin akan benar-benar mati.

"Kau harus menolongnya!" Begitu kata seorang perempuan yang didengarnya. Berani sekali orang itu. Apa dia tidak tahu Seongje Geum?

Juntae memberanikan diri menengadah melihat siapa yang bicara. Gadis itu, dia mendorong bahu Seongje hingga kakinya maju selangkah ke depan.

"Kenapa harus aku?" Gerutu Seongje ogah-ogahan.

Lalu Juntae teringat sesuatu. Ah, apa cewek ini yang digosipkan sebagai pacarnya Seongje Geum?

"Paman sedang cuti dan Hakho sedang bertemu dosen. Kau kan tahu itu.. lihat, mukanya pucat!"

"Dia habis dipukuli, tentu saja begitu.."

Cewek tadi berdecak kesal, lalu maju menghampiri Juntae yang tergeletak di tanah, sedang meringkuk kesakitan.

"Tidak berguna!" Ucap cewek itu kesal. "Kalau begitu aku yang akan menggendongnya."

"Kau bercanda?!!" Seru Seongje marah. "Minggir!"

Dia pun menarik gadis itu menyingkir. Dengan mudah, Seongje mengangkat Juntae ke punggungnya dan membawanya ke mobil.

Dan ternyata dokter rumah sakit mengatakan kalau dia terkena radang usus buntu.

Aku berhutang budi pada Seongje Geum, batin Juntae merana.

Lalu setelah lulus kuliah entah bagaimana Juntae setuju untuk bekerja pada Seongje Geum sebagai mata-mata di sebuah perusahaan. Perusahaan itu bernama P&K, terkenal sebagai saingan ECO grup karena suka meniru produk mereka. Semua orang tahu betapa liciknya mereka. Selain itu tidak ada lagi, karena sekeras apapun mereka berusaha, mereka tetap saja peniru.

Juntae tidak bisa memikirkan alasan lain yang bisa membuatnya harus menjadi mata-mata disana. Yang jadi pikirannya hanya, kenapa dia harus memata-matai direktur utamanya. Terakhir yang dia tangkap, direktur P&K terlihat berhubungan baik dengan anak dari direktur Pak Tua Food. Dia tidak mengerti soal itu dan tidak memikirkannya lebih jauh. Dia sekedar berfikir, sudah cukup hanya menjalankan tugas dan menerima bayaran.

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang