Lona terbangun dari tidur panjangnya
dia masih tak sadar sepenuhnya, matanya masih remang kepalanya pusing pikirannya masih berkecamuk dengan mimpi tadi malam entah mimpi ataupun sungguhan.
Lona ingin beranjak bangun kali kedua ini mungkin dirinya sudah tak sesakit yang pertama."huh, a-apa ini? "
Ketika lona ingin beranjak dari kasurnya tapi tak bisa seperti ada yang menahan dan melingkar di pinggang nya.
Menahan dia agar tak kemana-mana dan meninggalkan kasur itu.
Mata lona berpaling ke bagian bawah badannya dan dugaannya benar
Ada tangan yang melingkar di pinggangnya.
tubuhnya menegang saat mengetahui geral sudah memeluk badannya dari belakang."eungh, mas adek mau ke kamar mandi dulu"
Geral tak merespon lawan bicaranya, sepertinya ia masih belum sadar dari tidurnya, lona berusaha melepaskan pelukan itu dari geral dan berhasil.
Lona pergi keluar kamar melihat jam sudah menunjukkan jam 8 pagi walau ia bergadang semalaman tadi dia juga bingung kenapa dia bisa bangun secepat ini dari tidurnya.Lona berjalan menuju dapur dia mulai membuat teh dan menyusun biscuit untuk di makan ke kamar bersama geral.
Ceklek!
"aaaa, astaga!"
Ucap lona kaget ia mematung melihat apa yang ada didepannya sekarang."Sayang darimana?"
Geral masih mengucak mata yang menandakan bahwa ia baru bangun dari tidurnya.
"Kenapa mas didepan pintu, aku kaget loh"
Lona berdecak kesal memasuki kamar ekspresi nya langsung berubah ketika melihat wajah geral.
Setelah lona masuk geral keluar dari kamar entah kemana.Lona melihat pintu sudah tertutup rapat, seketika ia menyadari sesuatu saat itu juga juga perasaannya beberapa hari ini perasaanya tak karuan antara bisa saja marah, kesal atau sedih
Dia tak mengerti sama sekali kondisinya beberapa hari ini apalagi saat melihat geral rasanya seperti hormonnya naik turun.Lona memegang dahinya untuk memastikan bahwa dia ini sakit apa tidak "dingin" lona bergumam pelan
Dia merasa bahwa ada yang aneh dalam badannya.Geral memasuki kamar melihat Lona yang termenung disana tidak memakan biscuit yang ia bawa juga dilihatnya juga lona seperti mengatur nafasnya perlahan
"Adek kenapa?" Sontak geral melontarkan pertanyaan itu ketika melihat lona
"ada yang sakit?"Geral memeluk lona dari belakang berusaha untuk menenangkan sang istri yang terlihat cemas.
Lona juga belum tersadar dari lamunannya dia juga tak sadar geral juga sudah memeluknya erat.
"kenapa mas? "Geral menoleh ke lona dengan senyumnya
"kan tadi mas yang nanya kenapa adek nanya balik? "
"ohh hehe, enggak adek gapapa"
Mereka berdua terdiam sebentar
"Tapi mas adek rasa yang aneh deh berapa hari ini""Ngerasa apa sakit? "
"Bukan ta- huek"
Lona berlari keluar kamar menuju wastafel disana diikuti oleh geral di belakangnya yang daritadi mengejar dengan wajah panik.
Daritadi geral berusaha mengusap punggung istrinya dengan persaan yang khawatir "aduh dek, adek kenapa sih?"
dia melontarkan pertanyaan pada lona disaat lona mengeluarkan semua isi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• EUTANASIA •
Romance" Saat kau membuka mata ingatlah jejak-jejak ini " Sepetik kisah cinta mawar merah bersama ombaknya Di kota balikpapan,kota tua yang menjadi tempat bertemunya sepasang insan yang sama-sama memiliki trauma akan cinta yang tulus. Mereka membuat lemba...