>BALIKPAPAN 9 MARET 2002<
Kecepatan penuh mobil riky pergi dari pantai.
Gemuruh guntur dan kilat menyambar kota malam ini di tambah berita yang tak sanggup didengar oleh lora dan riky.
Hawa dingin mobil, menyelimuti kulit tubuh mereka.Netra seorang gadis yang kosong pikiran yang melayang entah kemana, tubuhnya seperti tersambar petir di pantai tadi
Kaku, jari tangan lora yang sudah tak bisa bergerak lagi
Mata yang mulai berat karna terus terisi linangan air mata."Kau bisa jalan sendiri apa ku gendong"
Tak ada jawaban dari gadisnya
Gadis bertubuh tinggi tegap yang masih lengkap memakai seragam polisinya
Bergegas pergi dari mobil meninggalkan riky yang masih di dalam.Riky menggeleng kepalanya memukul keras setir di hadapannya dia berteriak depresi, entah apa yang memenuhi isi pikiran riky malam ini dia berusaha menahan semuanya bahkan menangis sekalipun.
"NOA! "
Noa melihat dan memutar badannya kesamping mendengar teriakan perempuan itu.
Penampakan Noa sudah tak beraturan lagi, matanya sayu bahkan bisa dibilang Noa hampir kehilangan kesadarannya"Jawab aku! "
Lora menarik kerah baju Noa mendekat kearahnya dengan tatapan tajam penuh emosi.Noa melihatnya datar dia melihat di wajah lora bukan emosi amarah melainkan emosi sedih dan frustasinya.
"Mereka di dalam, masuk jika kau ingin melihatnya" Noa berucap seperti orang putus asa membuka pintu ruang rawat ICU yang berada di samping nya
Lora menatap Noa sebentar, dengan tangan bergetar dia sedikit menggeser pintu itu untuk melihat isi dalamnya
"HORMAT! "
Baru lora akan melangkahkan kakinya masuk, indra dengarnya dikejutkan dengan suara laki-laki yang berat.
Dia merasakan bahwa ruangan itu terisi banyak orang.Lora melepas gagang pintu
Tubuhnya memutar kebelakang untuk melihat siapa yang ada disana.
Seakan tak kuat menopang badan
Lora terduduk ke lantai sembari menatap lekat orang di hadapannya"Hormat komandan"
Laki-laki tinggi dengan tubuh yang sedikit berisi berdiri di hadapan lora sekarang, dia tak sedikit pun melihat lora yang ada di bawahnya
Dengan tatapan lurus melihat ruang rawat Intensive dihadapannya.Tubuh yang seakan di tarik kuat untuk menghindar dari sana
Lora tertarik ke dekapan seseorang
Tubuhnya sudah tak ada tenaga untuk memberontak
Lora terisak pilu di dekapan seorang itu."Nak"
Ucap jaza dengan suara berat khasnya"Ba-bapak"Geral tersadar dari lamunanannya mendapati bahwa ayahnya sudah berdiri di depan Bangkar yang bertuliskan nama seorang wanita disana.
Geral bangun dari duduknya dengan selang infus yang masih menghiasi tanganya, dia membungkuk kepada ayahnya dengan isak tangis yang sedaritadi mengiringi.
Jaza memegang pundak geral perlahan menyadarkan geral yang sedaritadi tak bergerak sedikitpun, dilihatnya wajah sang anak yang sudah tiada tara bentuknya, bahkan geral sidah tak sanggup menunjukkan raut ekspresi sedihnya, ketakutan akan seseorang yang bisa saja meninggalkannya.
"Kenapa kau bangun dari kasurmu? "
"Aku suaminya pak, aku yang menemaninya"
Ucap geral tak sanggup menahan air matanya yang mengalir terus menerus daritadi.Geral tak lagi menatap sang ayah yang masih berdiri, dirinya terduduk di lantai
Menoleh dan menatap lekat wanita yang terbaring dengan selang oksigen yang masih menempel disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/362700528-288-k564600.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
• EUTANASIA •
Romance" Saat kau membuka mata ingatlah jejak-jejak ini " Sepetik kisah cinta mawar merah bersama ombaknya Di kota balikpapan,kota tua yang menjadi tempat bertemunya sepasang insan yang sama-sama memiliki trauma akan cinta yang tulus. Mereka membuat lemba...