1 -sebelum benar-benar melepasmu-

240 15 0
                                    

>BALIKPAPAN 10 JANUARI 2002<

Sore yang rada mendung lona mendapat surat cinta untuk yang keberapa kali dari geral,karna adatnya mereka tidak ada kontak diantara mereka berdua sampai hari H pernikahan dengan kata lain
lona sedang dipingit mengikuti tradisi Jawa lama.

"perasaanmu pasti sangat tenang karna sudah mendapatkan kabar darinya walau hanya sebatas surat" ucap lora

Sedangkan gadis itu sudah tidak memperdulikan sekitar dan berujung salah tingkah sendiri,menjelang malam keluarga inti dari 2 gadis ini berkumpul untuk makan malam.

-Ditengah makan malam dengan suasana yang hangat ada pertanyaan yang lontarkan ayahanda mereka
"pasti sangat rindu kan sudah 4 hari kamu tak bertemu geral?"

"tidak yah tak rindu sama sekali pun lona tidak bertemu denganny-"

"karna selalu akan dikirimkan surat cinta setiap sore" Lora menyela perkataan lona dengan wajah polosnya.

Suasana yang hangat dan orang-orang fokus pada hidangannya berubah menjadi pecah tawa keluarga setelah mendengar pernyataan lora,
dengan tersipu malu Lona pun tertunduk dan mencubit paha saudaranya itu.

"dengan begitu apakah lora cemburu karna riky tidak mengirim surat cinta setiap sore untukmu?? "

Dengan tersedak kaget karna ibundanya mengetahui hubungannya dengan riky
rasanya yang tau hanya lona.

~Malam ini lora meminta untuk satu kamar dengan lona alih alih ingin tidur sekamar lagi karna kalau lona sudah menikah mungkinkah akan sangat jarang tidur sekamar bahkan bertemu.
Tetapi kenyataanya lora akan memukul lona habis habisan.
Karna dia ibunya mengetahui hubungannya dengan riky

-ditunggu dan tunggu akhirnya masuk sasaran empuk lora malam ini.
Memasuki kamar tidur dengan polos seperti biasa dan mendapati lora sudah tertidur pulas seperti tak bernyawa sekalipun,tidak menganggap apa apa ketika dia ingin beranjak tidur bantal sudah mendarat di muka mulus lona
siapa lagi dalangnya tentu lora

"KALO MAU KU HAJAR BILANG LONA JANGAN NGOMONG KE BUNDA TENTANG RIKY"

Dengan mata yang tajam ditatapnya mata saudara kembarnya itu.
dengan emosi yang masih menggebu gebu,lora ingin menghantam lona lagi tidak urus lah dihari pernikahan nya nanti lona lebam lebam,tepat sebelum bantal itu mendarat di wajah lona lagi-

"begini saja,daripada kamu memukuli ku dan akan merusak wajah cantikku bagaimana kalau kita taruhan!. Jika kau menyanggupinya aku tidak akan memberitahu hubunganmu kepada bunda"

mendengar itu lora mensejajarkan badannya pada lona
"apa persyaratan nya?"

"Kau harus mengenakan pakaian couple dengan riky saat aku menikah nanti dan kita harus berfoto bersama di altar"

mendengar itu lora terdiam sejenak
seperti memikirkan hal yang sangat berat karna pasti dia akan disoraki satu keluarga.Tapi kalau dia tidak melakukannya pasti lona akan memberitahu tentang hubungan lora dan riky lebih jauh lagi
"Bagaimana? "

"oke! " sahut lora.

Mau tidak mau dan rasanya kepala lora juga sudah ingin pecah mengiyakan permintaan kakaknya ini tapi bagaimana lagi kalau dia tidak mengiyakan bisa habis rahasia semua terbongkar kepada keluarganya

-pagi ini lona bangun lebih dulu alih alih belajar menjadi seorang istri yang penurut dan pasti nanti bangun lebih pagi untuk mengurus suami tercintanya.

Berbanding terbalik
lora yang entah masi memimpikan pujaan hatinya sepertinya,karna daritadi tidurnya lora sangat nyenyak angan seperti putri yang sedang tidur dengan suara dengkur pelannya membuat lona memperhatikan detail detail wajah saudara kembarnya itu.

'Cantik!!' itu yang ada dibenak lona saat ini,sungguh sama,muka mereka sama dengan kecantikan yang setara walaupun mereka kembar tidak identik
ya memang postur wajah yang kecil dibanding lora dengan mata sipit dan bibir kecil.
sedangkan lora memiliki mata kecil yang tidak sipit dan bentuk mulut yang lebih sensual.

-ibunda mereka juga sering berkata "lora itu lebih banyak dicium dibibir dulu makanya bibirnya seperti itu, sedangkan lona lebih banyak dicium dipipi terlihat kan pipi lona lebih chubby"

terlihat struktur muka lora yang lebih tirus dengan jawline yang lebih tegas.

" aku.... sangat menyayangimu lora bahkan jika aku memiliki anak,aku akan lebih dulu mengenalkanmu kepadanya "

Siang dengan panas yang cukup terik ini
Membuat lora ingin berada di depan kipas saja seharian, rasa bosan menyeru di seluruh badannya akhirnya dia memutuskan untuk meneruskan cerpen yang dia buat.
Lora dengan kegemarannya menulis imajinasinya merangkainya menjadi sebuah kata kata sastra yang selalu tertuang dalam aliran pikirannya
Entah kisah nyata atau fiksi semata yang dia buat dari dulu memang otak lora sangat lancar jika diberi tugas sekolah untuk membuat puisi atau cerita pendek biasa sampai saat ini dia sudah meraih cita citanya masih sering meluangkan waktu untuk otaknya berpikir mengeluarkan imajinasinya,

"Seharusnya kau tidak membuat ceweknya mati, payah sekali penulis sepertimu!"

Celoteh lona yang tetiba masuk kekamar sambil mengunyah biskuit yang ada di mulutnya
Lona memang seperti ini dari dulu dan tak pernah berubah mungkin juga tidak ada niat dalam dirinya untuk mengubah sifatnya itu

"biarkan saja ceweknya mati, kemudian kau yang menguburkannya"
"Ya dan kau yang di datangnya malam malam dan bentuknya sudah berupa hantu"

Akhirnya perdebatan yang mereka lakukan

"kau ini selalu mengganggu konsetrasi ku saja, lihat kan tidak ada ide lagi yang harus ku tuang! "

"Berarti seperti nya kau ini bukan penulis sempurna"

Di balas dengan tatapan tajam dari lora
'Menyebalkan sekali'

Hari yang panjang itu dilewati mereka berdua dengan riuh tawa yang menertawakan hal konyol dalam diri masing-masing, walau setiap hari mereka bertengkar tetapi hanya emosi belaka.

• EUTANASIA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang