39 -asuhan yang penuh lara-

69 5 0
                                    

Hari ini tepat hari libur seluruh pegawai negri negara saat ini.
Dah tentunya hati yang sangat dinantikan pada 2 orang sahabat yang sudah bersiap pagi-pagi untuk ke panti asuhan, tempat asuh mereka yang dulu, tak pernah sama sekali mereka lupakan tempat besarnya seorang noasery dan senriky disana.

"semuanya sudah kan ryu?"

"memangnya apa yang mau dibawa sih, kita tidak akan menginap"

Noa menghela nafas gusar ketika riky menatapnya dengan lemas, sejujurnya gadis itu sangat malas jika harus ke panti asuhan itu karna disamping panti asuhan persis ada rumah yang tergolong cukup mewah untuk tahun segitu dan sangking besarnya, rumah itu seperti setara dengan panti asuhan.

Netra mereka menatap lekat bangunan tua yang ada di hadapannya sekarang, tak ada yang berubah dari bangunan khas Belanda yang masih tertinggal sentuhan uniknya.
Noa memencet bel panti asuhan beberapa kali sampai terlihat bahwa sang ibu panti membukakan pintu untuk tamu, mungkin ibu panti mengira itu adalah donatur yang akan mendonasikan hartanya untuk Anak panti namun dugaannya salah, orang yang sekarang berhadapan dengannya justru adalah pewaris tunggal panti tersebut.

"nona r-ryu?" sang ibu panti nampak terkejut ketika noa memeluk tubuh yang lebih kecil darinya, karna tinggi noa sudah melebihi tinggi sang ibu pengasuh yang ia sayangi.

"bu ca" suara lembut menyapa ruangan yang terkesan antik itu dengan barang-barang jadulnya.

"nona sama asta?" Noa mengangguk dan jahilnya seorang sarasta dari dulu tak pernah lepas, ia selalu jika hari ini adalah hari ulang tahun ibu pengurus panti jadi diam-diam riky membeli kue dan mengejutkan ibu panti yang akhirnya terbawa suasana hingga menangis kecil.

"Bu nanti pinjam 1 kamar ya buat kita" Pinta riky ketika si ibu hendak memotong kuenya

"iya siap ta, nanti dibantu anak ibu ya ke kamar kalian yang dulu"

"loh kamarnya ga dipakai buat anak panti yang lain kenapa dikosongin bu?" tanya noa bingung menjawab si ibu

"bang zuhdi yang suruh kosongin dia bilang kamar itu kan bekas kamar adiknya jadi ga boleh di pakai lagi selain adiknya"

Noa terdiam sesaat ketika nama yang ia takutkan muncul lagi di telinganya, sungguh noa sedikit trauma dengan nama pria itu walaupun dia adalah saudara kandung noa yang terlihat sangat menyanyangi adik semata wayang nya.

- Zuhdi Hadi Praja

Adalah kakak kandung dari si gadis noasery yang sekarang sudah menikah, menguburkan seluruh cita-cita untuk menjadi seorang musisi karna restu dari orang tuanya yang membuat kepribadian hangatnya berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adalah kakak kandung dari si gadis noasery yang sekarang sudah menikah, menguburkan seluruh cita-cita untuk menjadi seorang musisi karna restu dari orang tuanya yang membuat kepribadian hangatnya berubah.

Dulu Zuhdi dan Noa adalah sepasang kakak adik yang sangat harmonis, menikmati rumah mereka yang megah di tahun 1984 ketika Zuhdi sudah berusia 9 tahun menemani sang adik perempuan kecil yang masih berumur 4 tahun itu, umur mereka terpaut tidak dekat dan tidak jauh jadi pas untuk sepasang kakak adik,itu juga yang membuat Zuhdi sangat menyayangi adiknya karna ia mempunyai adik di umur yang sudah cukup, keharmonisan sempurna keduanya lantas hancur ketika sang kakak mendapati sang ayah yang bermain dibelakang ibunya yang sedang keluar kota kala itu.

• EUTANASIA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang