38 -ternyata aku rusak-

75 6 10
                                    

Berhari-hari setelah itu bahkan sudah masuk kurun 2 minggu Lona sama sekali tidak tidur seranjang dengan suaminya ia mengizinkan suaminya untuk menjaga lora terlebih dahulu sampai kondisi wanita itu benar-benar pulih total.

Sampai Lona sendiri yang mengurusi saudarinya dirumah jarang memperhatikan pola makannya dan ia juga sudah jarang meminum vitamin yang biasa geral kasih karna juga vitamin itu sudah habis namun dalam hari-hari terakhir ini Lona merasa di tubuh nya ada Yang aneh, perutnya selalu saja sakit ketika ia hendak makan dan sangking sakitnya perut itu bisa menjalar sampai kepala yang membuatnya kadang merintih sendiri di dalam kamar.

Lona tak memberitau perihal ini ke siapa-siapa, ia takut akan memperkeruh keadaan yang ada, ia takut jika memberitahu tentang penyakitnya geral akan semakin tidak fokus karna merawat 2 orang sekaligus, jadi selama sakitnya masih bisa Lona tahan ia akan menahannya sampai benar-benar yang ia rasakan sakit itu akut.
Lona sudah meminum berbagai obat bahkan setiap pulang kerja ia akan makan bersama noa tapi entah kenapa setiap selesai makan rasanya perut Lona terasa sangat amat sakit yang membuat noa juga kadang khawatir.

Dengan rasa sakit yang ada di rabu pagi waktunya orang-orang akan memulai hari paginya yang mengawalinya dengan sarapan pagi lona mengabaikan sarapan itu ia tidak ingin di kantor merasa sakit akibat makan, jadi wanita itu menahan laparnya sampai nanti jam makan siang, dia berniat ingin  ke dokter pulang kerja namun tidak memberitahu geral, ia hanya izin untuk membawa mobilnya sendiri agar pulang dia bisa kedokter dan untungnya geral mengizinkannya.

"mas aku nanti bawa mobil sendiri ya?"

"untuk apa, mau kemana kamu?" tanya geral bingung sembari menatap Lona yang memakaikan dasinya

"aku mau temani noa kerumah sakit

" kan dia ada riky gausah kenapa? aku mau ajak kamu makan diluar pulang kerja"

"aku sudah janji mas gyier kasian noa"

Keras kepala istrinya itu memang tidak bisa hilang dan lagi-lagi dengan  mengambil nafas panjang, dengan keterpaksaan dia mengizinkan istrinya untuk pergi namun dengan catatan tidak boleh lewat jam 8 malam dan Lona menyetujui itu.

"iya nanti pulangnya lebih cepet kok, eh iya mas ada nomor telfonnya sydra tidak?"

"buat apalagi?"

"kan dia dokter aku nyuruh noa buat diperiksa sama dia aja minta nomornya ya"

Akhirnya geral memberi nomor mantan kekasihnya yang berprofesi sebagai dokter kepada istrinya yang menurutnya tidak ada gelagak aneh dari Lona.

Sampai akhirnya mereka berdua berangkat kerja ke kantor dan lora diputuskan mulai minggu ini akan tinggal dirumah orang tuanya geral agar ada yang menjaganya 24 jam.

~~~~~~~~~~~

"hey kutu buku" Lona menggebrak meja sahabatnya yang tengah termenung membaca novel karangan tahun itu yang lagi naik daun.

"apasih kamu ini ganggu saja"

"sudah jam pulang noa ditunggu riky kamu"

"hah apa benar?" gadis itu nampak terkejut dan buru-buru mengemasi barangnya agar ia bisa cepat pulang

"kami duluan yang na sampai jumpa besok" Riky dan noa melambaikan tangan kepada Lona yang membalas lambaian mereka, akhirnya jam pulang kerja sudah tiba dan bodohnya Lona tidak makan hari ini jadi ia memutuskan untuk langsung kerumah sakit tanpa makan dari tadi pagi.

sebelum ke rumah sakit di dalam mobil Lona memencet nomor seorang dokter yang menangani dia pas kecelakaan kemarin yaitu sydra, syukurlah telfon itu diangkat oleh si dokter dengan Ramah

• EUTANASIA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang