36 -jangan menyentuhnya lagi-

66 7 0
                                    

Waktu itu terus berjalan ketika bumi selalu berputar pada poros di lingkaran orbit yang luas diluar angkasa, Tak ada yang dapat menghentikannya bahkan kenangan, kenangan pasti akan berlalu dan berganti dengan peristiwa baru yang mungkin akan menjadi calon kenangan yang indah maupun buruk.
Namun kenangan harus dilupakan karna seseorang harus bisa menerima keadaannya yang sekarang, adaptasi yang baik membuat pikiran mereka bisa jernih memikirkan masa depannya bukan masa lalu.

Usia kandungan yang genap menginjak usia 6 bulan yang artinya kandungan yang berusia 24 minggu milik lora seorang.
Di pagi hari itu sembari berjemur dirinya termenung seorang diri di halaman belakang rumahnya, dia memikirkan bahwa misinya telah berjalan sejauh ini tetapi mengapa makin hari ia makin merasa bahwa lora belum sama sekali menyelesaikan kisahnya dengan riky, menurut nya hubungan mereka sudah putus namun kisah mereka belum berakhir.
Lora ingin merebut riky kembali ketika anaknya lahir namun tidak semudah ia bayangkan dengan mengedip mata.

Lora mengelus perut bulat yang mulai besar ia senang ketika merasakan pergerakan anaknya di dalam namun dia harus ingat jika anak ini bukan miliknya, bayi ini hanya bersinggah sebentar di rahim miliknya dan akan kembali ke ibu dan ayah aslinya walau lora adalah ibu kandung bayi ini.

"nanti kalau anak ibu sudah besar pasti kamu tau jika kamu memiliki mama yang bernama Lona dan ayah yang bernama geral, tapi kamu tidak akan berasal ibu, ibu minta maaf karna tidak bisa menemani hingga besar tapi kamu harus selalu ingat walau tinggalnya sama mana Lona tapi kamu juga punya yang namanya ibu lora.walau nanti ibu lora tidak akan bersama kamu nak karan kamu bukan punya ibu"

Lora terus mengajak janinnya berbicara sembari terus tertawa sampai ia sadar ada yang tertawa juga sedari tadi di belakangnya.

"geral?"

"senang sekali rasanya kamu" Geral menghampiri lora yang tengah duduk lalu ia memposisikan dirinya di hadapan sang istri sembari mengelus perut bulat yang masih kecil itu, geral terkekeh ketika ia mengelus perut lora ada respon dari bayinya sepertinya bayi itu tau jika ayahnya ingin me gamaknya berinteraksi.

"anak ayah sudah sarapan? " Geral mengelus lagi dan bayinya menendang seketika yang membuat Geral dan lora lantas terkejut dan tertawa.

"sudah ayah tadi makan masakannya mama Lona" lora membuat suaranya seperti anak kecil

"enak tidak masakannya mama  lona?"

"enak ayah"

Mereka tertawa lagi dan kali ini Geral juga ikut duduk dan menatap lora lamat

"boleh aku cium perutmu?"

awalnya lora ragu karna takut jika Lona melihatnya namun ketika menoleh Lona tidak ada jadi ia memperbolehkan gerak untuk mencium perutnya

"boleh" ucap lora seraya mengangguk.

Geral bingung ketika lora banyak diam kali ini tidak terlalu banyak bicaranya biasa wanita itu akan bercerita bagaimana suasana hatinya hari ini bahkan jika masih pagi lora akan tetap bercerita namun sekarang tidak

"kenapa? kamu ingin sesuatu?"

Lora lantas mengangguk.

"aku ingin bertemu riky ger"

"mengapa harus riky?"

"aku belum menyelesaikan semuanya , aku juga ingin mengatakan sesuatu"

Geral tidak lagi menatap lora ia malah menatap lurus kedepan seraya berfikir

"akan ku coba suruh Lona bilang riky"

• EUTANASIA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang