14 -awal cerita kita-

45 8 0
                                    

HIII SEBENTAR LAGII MAU LEBARAN AKU BAKAL BUAT BONUS UP BUAT KALIANN THANK YOUU YAAA BUAT
YANG SETIA BACAINNN




>BALIKPAPAN 8 MARET 2002<

Pagi hari yang cuaca sedikit panas membuat seluruh badan lona malas bergerak, walaupun diluar panas kamar mereka tetap dengan suasana dingin
Jam menunjukkan pukul 7 pagi tetapi hari diluar sudah seperti siang
Lona ingin beranjak untuk membuat sarapan.

Tapi ia sadar kalau badannya dipeluk oleh geral dari belakang yang membuatnya susah bergerak, ia juga takut untuk membangunkan geral karna wajah geral seperti sangat kelelahan.
Lona melepas pelukan itu dengan perlahan agar suaminya tak bangun
Setelah berhasil ia kembali menyelimuti geral dengan hati-hati, tak ada respon dari tubuh geral dan lona hanya terseyum melihat itu

"mimpi apa kamu, sampai tak bergerak sama sekali"

Lona meninggalkan geral sendiri di kamar dan turun ke bawah.

Lona mulai memasak sarapan di dapurnya, kemudian ia teringat suasana dapur rumahnya yang dimana setiap pagi menjelang ia menikah dengan geral , dia selalu memasak sarapan untuk lora dan ayahnya bersama dengan bunda.

Tapi sekarang dia harus masak sendiri dan masakannya bukan untuk lora lagi, perasaan itu mulai berkecamuk di hatinya.

"Baru kemarin aku memaksakan mu roti telur, dan sekarang masakanku bukan untuk mu lagi"

Lona bergumam pelan di tengah keheningan rumah itu yang dimana yang tinggal disitu hanya ia dan geral.

Pukul 8 pagi lona sudah selesai membuat sarapan itu, karna tak tega untuk membangun kan suaminya dengan berteriak ia berjalan ke atas untuk membangun kan geral.

Dibukanya pintu kamar pelan melihat geral yang ternyata sudah berpindah posisi dengan posisi yang sedikit tak beraturan.

Lona berjalan menuju geral didekati wajah suaminya itu.

Seakan terbawa oleh suasana itu lona menatap wajah suaminya dalam laki-laki yang ia cintai yang kala telah menolaknya ternyata menjadi pasangan hidupnya,lona membelai pelan wajah geral yang mulus dan berkulit putih.
Di tatap wajah geral nanar

"apa aku akan selamanya begini denganmu? "

Ketika sedang asik menatap suaminya dalam, mata geral perlahan terbuka dan mendapati sosok lona yang sudah mengelus pipinya itu, dengan wajah bangun tidurnya yang belum sepenuhnya sadar,dia tersenyum melihat istrinya, dipegang tangan lona yang sedaritadi membelai pipinya

"sudah bangun? " Ucapnya dengan suara yang sedikit serak

" Ayo sarapan udah adek masakin"

Dibalas lona dengan senyuman dan suara manisnya.

Lona membantu suaminya untuk bangun tak tau mengapa geral merasa badannya sedikit sakit pagi ini padahal semalam ia rasa baik-baik saja.

Geral menyentuh bagian belakang punggung nya dengan raut wajah yang meringis taoi tak bersuara.

"Mas kenapa? "
Lona yang melihat suaminya seperti ini lantas khawatir

"Enggak capek aja"

"Berarti hari ini mas istirahat aja biar adek aja yang bersihin rumah"

Geral menggeleng pelan mendengar ucapan lona,

"nanti adek yang sakit, mas tambah sakit dek kalo liat adek sakit"

Lona terkekeh mendengar nya dia memeluk suaminya sembari mengelus punggungnya pelan alih-alih agar rasa sakit punggung geral berkurang.

"Mas boleh minta sesuatu ga? "

• EUTANASIA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang