part 2

1K 125 15
                                    

Waktu sudah menujukan pukul tiga dini hari, namun pergulatan panas itu belum berhenti bahkan mungkin akan berlanjut karna kini Mew benar-benar tidak ingin berhenti dan terus ingin menyentuh tubuh itu, walaupun Gulf sudah mengeluh lelah namun itu tidak membuat Mew menghentikan aktivitasnya.

"Phi! Aku lelah!"

"Panggil aku daddy sayang, jika kita hanya berdua kau harus memanggil ku daddy,"

"Aku sudah lelah dad, berhentilah,"

"Sebentar lagi sayang, aku janji setelah ini aku berhenti,"

"Kau bohong, sejak tadi kau mengatakan itu tapi tidak berhenti,"

"Bagaimana aku mau berhenti, jika kau begitu nikmat, kau selalu bisa membuatku puas,"

"Dasar, ada saja alasannya,"

"Kau hanya satu dan tidak akan ada yang lain sayang, kau milikku aku hanya mencintaimu,"

Gulf memandangi wajah Mew saat laki-laki itu tengah menikmati sentuhannya, dan saat seperti ini Mew akan terlihat sangat tampan dengan wajah sayu dan dahi berkeringat.

Gulf tidak pernah terpikirkan akan menikah dengan laki-laki tengil seperti Mew yang selalu menggodanya tujuh tahun lalu dan bisa meluluhkan hatinya yang dingin itu, pertemuan pertama mereka saat Gulf sedang sendiri menunggu Ayah nya untuk menjemputnya, saat itu Mew selalu mengendarai motor besarnya dan saat melihat Gulf tengah sendiri di halte Mew pun menghampiri Gulf dan disana mereka pun berkenalan namun Gulf terkesan cuek dan dingin membuat Mew penasaran dengan laki-laki cantik itu, hingga akhirnya setiap hari Mew menemui Gulf dengan hal konyol dan benar-benar membuat Gulf merasa jengkel setengah mati karna setiap hari Mew akan selalu menggodanya bersama teman-temannya, walaupun mereka beda jurusan namun Mew selalu mendatangi Gulf di kampusnya yang hanya berjarak satu kampus dengan universitas lain.

Enghh...

Erangan panjang itu terdengar sangat puas saat sang dominan mengalami pelepasan, dan cairan kental itu kini memenuhi perut Gulf rasa hangat dan dingin kini menjalar didalam tubuh Gulf membuat Gulf merasa penuh, setelah selesai berbagi kehangatan kini mereka pun tidur dengan berpelukan karna saat seperti ini dunia seperti hanya milik berdua saja.

Saat pagi hari Alex dan Nata pun sudah lebih dulu bangun, namun mereka tidak mendapati siapapun di ruang tamu dan dapur membuat mereka sedikit merasa aneh.

"Phi! Kenapa daddy dan Papa belum bangun?"

"Entahlah Nong, mungkin mereka lupa jika mereka liburan tidak hanya berdua,"

"Ayo Phi, kita bangunkan mereka,"

"Nanti daddy marah,"

"Tidak! Sudah ayo cepat,"

Nata memang seperti itu ia tidak akan takut walaupun di marahi daddy nya, kecuali Papa nya ia akan hanya diam dan tidak berani membantah.

Tok.. Tok..

"Daddy, Papa, bangun sudah siang kami lapar,"

"Nong! Lebih baik kita kembali kekamar saja, pasti daddy dan Papa masih tidur,"

Brak.. Brak..

"DADDY! CEPAT BUKA PINTUNYA, KAMI LAPAR,"

karna merasa terganggu Mew pun terbangun dan lekas-lekas ia menggunakan boxer nya sebelum membuka pintu untuk anak-anak nya.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak sepagi ini?"

"Kenapa daddy lama sekali membuka pintunya, dimana Papa?"

"Papa kalian masih tidur, jangan menganggu nya,"

Nata pun masuk begitu saja, dan menghampiri Papa nya lalu ikut merebahkan dirinya di atas kasur sambil memeluk Papa.

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang