Di sebuah kamar hotel yang sangat mewah duduklah seorang laki-laki manis seorang diri, ia mengingat dua tahun lalu saat memberi sebuah Kado ulang tahun pada suaminya di kamar yang ia tempati sekarang, namun sayang sebelum ia kembali ia harus mengalami sebuah kecelakaan pesawat dan itu membuatnya kehilangan malaikat kecil yang saat itu sudah berumur empat minggu di dalam perutnya, tak henti-hentinya Gulf meneteskan air matanya saat mengingat kejadian dua tahun silam ia tidak pernah menyangka jika kepergiannya saat itu harus kehilangan calon anaknya, dan ia pun tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati suaminya disaat itu.
"Phi Mew! Aku merindukanmu, maafkan aku jika aku baru kembali, hiksss.."
Sejak tiga hari yang lalu Gulf sudah berada di Bangkok, ia menghubungi Pawat untuk menjemputnya karna ia merasa trauma saat menaiki pesawat sendiri, awalnya ia ingin memberi kejutan pada suaminya namun saat melihat suaminya bersama wanita lain ia urungkan niatnya.
"Siapa wanita itu Phi, apa kau sudah menikah lagi? Jika kau sudah menikah lagi kenapa Pawat tidak bicara apapun padaku?"
Tingg.. Tongg
Terdengar suara bel yang begitu nyaring, dengan segera Gulf membuka pintu itu.
"Pawat!" Sapa Gulf.
"Aku datang membawa makanan untuk Phi, ayo kita makan bersama,"
Gulf hanya menatap adiknya yang begitu ia sayangi itu, entah mengapa ia masih sedikit merasa canggung padanya.
"Ayo Phi kesini,"
Gulf masih diam di tempatnya tidak ada niatan untuk menghampiri Pawat.
"Phi Gulf! Ayo kesini kenapa masih berdiri disana?"
Dengan perlahan Gulf menghampiri Pawat lalu memeluknya erat, membuat Pawat bingung dengan sikap Phi nya.
"Phi kenapa?"
"Apakah Phi Mew sudah menikah lagi?"
"Phi tau dari mana, jika Phi Mew menikah lagi?"
"Sudah beberapa kali aku melihatnya dengan seorang wanita, apa dia istrinya?"
"Biar Phi tau yang sebenarnya Phi harus menemuinya, jangan bersembunyi terus,"
"Tapi aku takut Phi Mew tidak ingin menemuiku,"
"Belum di coba ko sudah bicara seperti itu? Phi Gulf tau tidak? Jika Phi Mew pun sangat merindukanmu, ia membangun hubungan dengan wanita itu hanya untuk mengisi hatinya yang kosong,"
"Tapi bagaimana, jika Phi Mew sudah nyaman dengan wanita itu?"
"Berarti Phi Gulf, harus rela kehilangan Phi Mew,"
Gulf pun langsung terdiam membisu saat Pawat mengatakan itu, bagaimana bisa ia merelakan suaminya menikah lagi dengan wanita lain sedangkan ia masih berstatus sebagai istrinya, ia akan mengizinkan Mew menikah lagi namun jika mereka sudah berpisah.
"Paw!"
"Ada apa?"
"Apa Phi Mew masih tinggal di rumah Ayah?"
"Tidak! Sudah satu bulan Phi Mew tingal di apartemen, kenapa?"
"Coba kau tanyakan padanya, dia butuh jasa pengasuh tidak?"
"Haaaa... Untuk apa?"
"Untukku bekerja, aku ingin selalu dekat dengan anak-anak ku,"
"Astaga Phi!"
"Aku ingin tau jika aku menyamar, Phi Mew akan mengenaliku tidak,"
"Kenapa kau membuat hidupmu begitu sulit? Baiklah aku akan menghubunginya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memory (END)
Fanfictionsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..