part 4

935 126 24
                                    

Waktu sudah menjelang siang namun Mew masih tetap berada di tempat yang sama, Mew terlalu engan untuk beranjak ia hanya memandangi ponselnya menunggu dengan setia dan berharap Gulf menghubungi dirinya namun yang tertera hanya nama adiknya Amanda dan Pawat, mereka tentu saja sangat hawatir dengan keadaan Phi nya, kejadian ini sudah pasti membuat semua orang terpukul terlebih untuk Mew.

"Bagaimana ini Phi, jika kita hanya disini kita tidak akan mendapatkan info apapun," Ucap Paw pada Off.

"Lebih baik kita pesan tiket sekarang, untuk penerbangan kesana besok,"

"Bagaimana dengan Phi Mew, sejak tadi dia tidak dapat di hubungi,"

"Kita pulang saja dulu ke rumah, dan kita bicarakan dengan Paman, jika kita yang bicara pada Mew kita akan hanya di angap angin,"

"Phi benar! Tapi sudah pasti Phi Mew sangat terpukul dengan kejadian ini,"

"Kita berdo'a saja, semoga cepat ada kabar baik dari Gulf,"

"Semoga saja Phi,"

Sejak tadi pagi Pawat dan Off pergi kebandara mereka ingin tau bagaimana keadaan disana, namun pihak bandara belum bisa mengkonfirmasi berapa banyak korban yang selamat dan meninggal dunia karna kecelakaan pesawat itu.

Saat sudah sampai di rumah Pawat melihat Ayah nya sedang duduk di ruang tamu dengan Alex dan Nata, bahkan dua bocah kecil itu tidak berhenti menanyakan tentang Papa nya sudah sampai atau belum, membuat ketiga orang dewasa itu hanya diam.

"Uncle Paw! Apa Papa sudah sampai? Kenapa Papa belum menghubungi kami,"

"Mungkin Papa kalian sedang sibuk, kalian mau makan ice cream tidak? Uncle punya banyak,"

"Mau!" Jawab Alex dan Nata secara bersamaan.

"Baiklah! Ayo kita pergi ke dapur, tapi kalian harus janji setelah itu kalian tidur siang,"

"Baik uncle!"

Mengurus mereka berdua tidaklah sulit, apa lagi Pawat sudah terbiasa mengurus mereka sejak kecil, walapun terkadang ia sibuk dengan kuliahnya Pawat selalu bisa membagi waktu untuk dua keponakannya.

"Paman! Bisakah kita membawa Mew pulang, aku hawatir dengan keadaannya,"

"Kau saja yang membawanya pulang,"

"Dia tidak akan mendengarkanku,"

"Baiklah! Ayo kita berangkat,"

Akhirnya Off berhasil membujuk Tuan Trai untuk pergi ke kantor Mew, Off merasa hawatir dengan keadaan Mew dan sudah pasti Mew sedang tidak baik-baik saja.

Jarak Mansion dan kantor Mew tidaklah begitu jauh, hanya cukup di tempuh dengan waktu dua puluh menit, dan saat sudah sampai di kantor Tuan Trai langsung menuju ruangan milik Mew, namun sayang ia tidak mendapati siapapun.

"Off! Dimana dia?"

"Mungkin ada didalam ruangan itu Paman, karna disana ada kamar Gulf dan anak-anak jika mereka sedang berkunjung kesini,"

Tuan Trai pun membuka pintu kamar itu, dan benar saja ia mendapati Mew tengah duduk di lantai sambil bersandar di ranjang dengan keadaan tidak baik-baik saja, sungguh Tuan Trai tidak tega melihat Mew yang seperti ini, karna yang ia tau jika Mew sangat mencintai putranya itu.

"Mew!" Panggil Tuan Trai, namun Mew hanya diam.

"Jangan seperti ini, kau masih punya tangung jawab, ada Alex dan Nata yang membutuhkanmu, pulang lah mereka menunggumu,"

"Ayah! Maafkan Mew karna tidak bisa menjaga putramu, aku gagal,"

"Jangan bicara seperti itu, bukankah kita belum tau keadaan Gulf bagaimana, ayo besok kita mencari bersama-sama ke Phuket, dan kita akan mencari di setiap rumah sakit karna kita tidak bisa percaya dengan media atau siapapun, Ayah sangat yakin jika Gulf selamat dalam kecelakaan itu,"

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang