part 11

729 119 33
                                    

Hari ini Kana akan sedikit sibuk karna Isabel sudah kembali dari rumah Mama nya, dan tentu saja kini Kana tengah pergi bersamaku Kao dan juga Isabel, mereka akan mecari tempat dimana mereka akan melangsungkan pernikahan dan mengucap janji suci, namun entah mengapa Kana merasa hatinya mulai goyah bahkan ia merasa aneh dengan semua ini.

"Kau tidak apa-apa sayang? Kenapa kau seperti gelisah,"

"Aku baik-baik saja, ayo kita turun,"

"Jika ada yang menganggu pikiran mu, katakan saja,"

"Tidak ada! Percayalah,"

"Tapi! Aku merasa jika kau akhir-akhir ini sedikit berbeda, kau seperti tidak lagi seperti dulu, apa ada orang lain yang menganggu pikiran mu?"

"Kenapa Phi bicara seperti itu, apa aku terlihat seperti orang yang sedang berselingkuh?"

"Maafkan aku sayang, bukan seperti itu maksudku, kau tenang saja aku percaya padamu,"

Kana hanya terdiam bahkan kini yang ia ingat hanya Mew, namun disisi lain tentu saja ia tidak bisa memutuskan sebelah pihak karna dengan hitungan hari ia akan menikah.

"Ayo kita turun, semoga ini tempat yang cocok untukmu,"

"Sepertinya ini bagus Phi jika di lihat dari luar, tapi seperti nya mahal harga sewanya,"

"Jika kau suka tak masalah, apapun untukmu sayang,"

"Terimakasih Phi!"

Chup..

"Phi! Jangan kebiasaan, kau harus tau tempat ada putri mu disini,"

"Isabel tidak melihat apapun Pa, jadi lanjutkan saja," Jawab Isabel.

"Maafkan Papa sayang, ayo kita turun,"

Mereka bertiga pun turun dari mobil dan menuju tempat suci itu, Kana sangat senang saat melihat didalamnya bahkan kini ia tidak bisa berhenti tersenyum, saat melihat altar Kana mengingat sesuatu disana ia seperti pengantin banyak orang yang datang bahkan ia dan satu orang lainnya mengucapkan janji suci namun lagi-lagi gambaran itu membuatnya sakit kepala.

"Kana! Kau kenapa sayang?"

"Phi! Kepala ku sakit, tolong Phi sakit sekali,"

"Kita pulang saja ya,"

Kao pun menggendong Kana ala bridal, dan di sepanjang jalan menuju mobil Kao tidak berhenti menatap wajah itu, ada rasa takut tersendiri di hatinya saat Kana selalu seperti ini.

"Bela! Tolong buka pintunya sayang,"

"Daddy! Papa kenapa? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada Papa,"

"Tidak sayang! Papa mu akan baik-baik saja, jangan hawatir,"

Akhirnya Kao membawa Kana pulang, dan ia akan membiarkan Kana beristirahat sementara waktu, dan melarang nya keluar rumah.

Di lain tempat..

Kini Pawat ikut Mew membuka galeri nya, Paw sedikit tidak percaya saat tau kakak iparnya membuka usaha seperti ini, dan belum lagi Alex mengatakan jika di sebrang jalan itu adalah restoran dimana Papa nya bekerja.

"Mana Papa kalian, sejak tadi uncle tidak melihatnya,"

"Biasanya Papa sudah datang, apa lagi ini sudah mau sore," Jawab Alex.

"Phi! Apa Papa sedang sakit? Tidak biasanya Papa tidak datang,"

"Kau benar! Tidak biasanya Papa tidak datang, apa benar jika Papa sedang sakit,"

"Nanti kita tanya saja pada Phi Win, pasti dia tau apa yang terjadi dengan Papa,"

Alex dan Nata pun merasa gelisah, entah mengapa jika Papa nya itu tengah tidak baik-baik saja.

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang