part 35

642 122 13
                                    

Kandungan Gulf kini sudah memasuki usia sembilan bulan dan bisa melahirkan kapan saja, dan Mew pun harus menjadi suami ekstra siaga.

"Hari ini kau tidak perlu pergi kemana-mana,"

"Tapi, aku ingin kerumah Ayah Mike,"

"Apa kau tidak melihat? Perutmu sudah sebesar itu, bagaimana jika kau melahirkan di jalan,"

"Tinggal bawa kerumah sakit,"

"Untuk kali ini, dengarkan apa yang aku katakan, jangan membantah,"

"Baiklah!" Jawab Gulf dengan wajah sedih, sekarang ia tidak bisa membantah seperti sebelumnya karna suaminya pernah mendiami nya karna sikap bar-barnya. "Tapi tolong belikan aku nasi kremes,"

"Nasi kremes itu apa? Bahkan aku baru mendengar namanya,"

"Phi pergi saja ke warteg depan perumahan, nanti juga akan menemukannya disana,"

"Macam-macam saja permintaannya, bahkan aku tidak tau apa itu warteg,"

"Sudahlah lebih baik Phi berangkat kekantor saja sana, di rumah juga tidak ada gunanya,"

"Kalau bicara jangan sembarangan,"

"Lebih baik aku tidur saja,"

"Kau belum makan, Gulf,"

"Tidak mau, sudah tidak lapar,"

Hilang sudah mood yang di miliki oleh Gulf, dan lebih baik ia tidur agar moodnya kembali lagi, sedangkan Mew menghubungi Off agar ia membelikan nasi yang Gulf mau.

"Off! Kau dimana?"

"Masih di kantor, kenapa?"

"Cepat kerumah, Gulf minta di belikan nasi kremes,"

"Kau saja, aku sedang sibuk,"

"Cepat, jika tidak kau besok tidak perlu masuk kantor lagi,"

"Dasar sialan, kau yang punya istri aku yang repot, ingat Mew jika Gulf sudah melahirkan kau jangan  membuatnya hamil lagi jika kau tidak ingin di repotkan,"

"Siapa kau mengatur ku?"

"Aku hanya mengingatkan saja,"

"Tidak perlu banyak bicara, cepat datang sekarang juga,"

"Astaghfirullah," Pada saat itu juga Off menjadi seorang mualaf.

Tentu saja Off sangat kesal karna ia sedang banyak pekerjaan di kantor, sejak Mew cuti semua pekerjaan Off yang meng-handle.

Tingg... Tongg..

"Akhirnya kau datang juga,"

"Astaga Mew, kau seperti hantu saja,"

"Aku sengaja menunggumu di depan pintu, cepat berikan padaku yang aku pesan tadi,"

"Setidaknya aku kau suruh masuk terlebih dulu, dan kau sunguhi air,"

"Halahh.. Seperti tamu penting saja, sekarang tolong jemput Alex dan Nata cepat,"

"Mew, aku masih banyak pekerjaan, mengertilah,"

"Aku tidak bisa meningalkan Gulf sendirian, apalagi sekarang dia merajuk,"

"Rumit sekali hidupnya, beruntung sekali aku masih Jomblo,"

"Masih jomblo darimana? Setiap hari kau berkencan dengan Gun lalu kau anggap apa dia,"

"PHI MEW!" teriak Gulf dari dalam kamar.

Dengan segera Mew berlari menghampiri Gulf, Mew takut terjadi hal yang tidak di inginkan.

"Ada apa?"

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang