part 29

707 98 13
                                    

Kao keluar dari penjara karna ia mengelabui pihak kepolisian dan ia pun bisa melarikan diri, saat sudah keluar dari penjara ia langsung bergegas pergi kerumah Tuan Mike namun yang ia dapati rumah itu kosong, tidak mau membuang waktu ia pun berangkat ke Bangkok karna Kao sudah sangat yakin jika Tuan Mike dan Win berada disana bersama Gulf.

"Phi, besok aku boleh tidak mengunjungi Ayah Mike,"

"Besok?"

"Hmmm.. Sudah lama aku tidak berkunjung ke rumah Ayah, aku merindukannya,"

"Tapi besok aku ada meeting sayang,"

"Aku bisa kesana sendiri, setelah mengantarkan anak-anak,"

"Lusa saja bagaimana? kebetulan lusa jadwal ku kosong,"

"Tidak mau, aku maunya besok,"

"Sayang!"

"Aku tidak mau tau,"

"Baiklah, tapi ingat kau harus hati-hati,"

"Terimakasih suaminya aku,"

"Hanya ucapan terimakasih? Tidak ada yang lain?"

"Kau tidak lihat, ini karna ulahmu setiap malam aku jadi begini, apa masih kurang?"

"Tidak sayang, aku hanya bercanda,"

Mew merasa hati dan pikirannya tidak enak entah karna apa, namun sejak kemarin saat melihat istrinya ketakutan Mew merasa hawatir.

"Ada apa hmmm! Sepertinya ada yang sedang Phi pikirkan,"

"Aku hanya sedang memikirkan, kenapa istriku ini sangat cantik,"

"Dasar gombal,"

"Serius sayang,"

"Seberapa besar Phi mencintaiku?"

"Tidak bisa di ukur oleh apapun,"

"Benarkah?"

"Yang aku tau, aku sangat mencintaimu,"

"Terimakasih, karna Phi hidupku benar-benar sempurna dan terimakasih karna Phi sudah mencintaiku hingga saat ini, aku mencintaimu Phi,"

Bukankah sangat beruntung Gulf memiliki Mew yang menyanyangi dan mencintai sepenuh hatinya, apapun akan Mew lakukan untuk istrinya karna kebahagiaan istrinya dan anaknya nomor satu.

"Phi!"

Gulf memeluk Mew dan menciumi nya dengan lembut, setiap kali Gulf melakukan hal semacam ini tentu saja Mew sudah sangat paham apa yang Gulf inginkan.

"Sayang apa kau yakin?"

"Aku yakin asal kau bermain lembut, mari kita lakukan,"

Tentu saja Mew hanya tersenyum senang saat istrinya mulai melakukannya, jika sudah seperti ini Gulf akan mulai agresif dan membuat Mew kewalahan, entah mengapa semenjak hamil Gulf selalu senang berada di atas walaupun tetap saja ia yang akan menjadi pihak bawah.

"Sayang!" Suara seperti ini yang Gulf sukai membuat bulu kuduk Gulf selalu terbangun di buatnya, ia suka saat suara barito itu memanggilnya dengan suara serak nan basah.

"Phi, cepat masukan dia,"

"Sabar sayang,"

"Emhh.. Cepat Phi,"

"Baiklah, angkat pingul mu supaya aku mudah melakukannya,"

Gulf pun mengangkat pinggulnya dan dengan perlahan Mew mengarahkan benda tumpulnya kedalam lubang hangat itu, dan jleb benda tumpul itu masuk dengan sempurna membuat tubuh Gulf bergetar hebat.

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang