part 38

563 108 11
                                    

Hari-hari yang Mew dan Gulf jalani masih sama seperti biasa bahkan Mew semakin bucin pada istrinya, karna setiap malam Gulf akan selalu memberinya jatah dengan alasan supaya suaminya selalu semangat untuk bekerja, dan kini mereka tinggal di rumah baru yang Gulf beli satu tahun lalu.

"Sayang, hari ini kau tidak ada jadwal kemana-mana kan?"

"Belum tau Phi, memang nya kenapa?"

"Jika tidak ada, kau di rumah saja bersama anak-anak,"

"Aku pikir Phi akan menyuruhku ke kantor,"

"Untuk apa? Aku tidak ingin kau lelah,"

"Ihh.. Mesum,"

"Apanya yang mesum?"

"Aku tau apa yang ada di isi kepala Phi, sudahlah aku mau mandi jangan kau ganggu Cia,"

"Daripada aku menganggu Cia yang masih tidur pulas, lebih baik aku menganggumu saja,"

"Jangan macam-macam Phi, kau semalam tidak tau waktu dan membuatku hampir lumpuh,"

"Siapa yang menggoda duluan? Kau sendiri bukan? Jadi jangan salahkan aku,"

"Phi hentikan, ahhhh...sialan kau suppasit awas saja aku tidak akan memberimu jatah lagi, ahhhh...."

Beginilah jika laki-laki di kasih hati mintanya jantung, tidak akan ada puasnya namun Gulf tidak akan bisa menolak karna lebih baik ia melayani suaminya daripada suaminya jajan di luar rumah.

"Aku berangkat ya, baik-baik di rumah dan terimakasih jatah pagi nya, aku mencintaimu,"

"Nanti malam tidak ada jatah lagi, karna kau sudah mengambil jatah mu pagi ini,"

"Yakin?"

"Sudah sana Phi berangkat ke kantor, jangan mesum terus,"

"Bagaimana tidak mesum, jika semakin hari kau semakin cantik dan sexy,"

"Phi, hentikan, sudah sana berangkat,"

"Cium dulu sayang,"

"Ada saja alasannya,"

Chupp...

"Jaga anak-anak dengan baik, aku tidak ingin mendengar Cia menangis,"

"Iya, aku mengerti,"

Terkadang Gulf tidak mengerti setiap Cia rewel suaminya selalu marah, bukankah sudah biasa jika anak seusia Cia masih sering menangis namun suaminya itu terkadang menyebalkan.

"Papa, papa,"

"Anak Papa sudah bangun?"

Bocah kecil yang hampir berusia dua tahun itu menepuk-nepuk dada Papa nya jika ia merasa haus, Gulf yang sudah paham dengan Cia pun langsung membuka kancing baju miliknya dan lihatlah betapa hausnya putri kecilnya itu.

"Papa, boleh Nata masuk?"

"Masuk saja sayang,"

"Babby sedang apa Pa?"

"Biasa lagi nenen, Phi Nata sudah makan?"

"Sudah Pa,"

"Lalu dimana Phi mu,"

"Phi Alex sedang bermain dengan Chopper, daddy dimana Pa?"

"Daddy mu sudah berangkat ke kantor, uncle jumpol menghubungi karna ada berkas yang harus di tandatangani,"

"Daddy sibuk terus, padahal minggu besok Nata dan Phi Alex sudah mulai libur sekolah,"

"Memang nya Nata ingin liburan kemana?"

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang