part 17

736 128 17
                                    

Mew terus memasukkan miliknya dalam-dalam, bahkan saat Kana sudah mengeluh lelah namun Mew tidak perduli ia tetap melakukannya.

"Phi! Aku sudah lelah, tolong berhentilah,"

"Sebentar lagi sayang,"

Kini mereka saling mengengam tangan bahkan Kana seperti mati rasa, karna Mew benar-benar tidak mau menyudahi permainan panas itu, namun biarpun begitu Kana menyukai permainan Mew yang benar-benar bisa membuatnya puas dan tak berdaya.

"Ahhh... Ahhh... Ahhh... Terus Phi iya disana,"

"Dimana sayang! Ayo katakan,"

"Eumhh..."

Kana mulai gelisah saat Mew menemukan titik sensitif nya, rasanya darah Kana mengalir lebih cepat.

"Ahhh.. Phi!"

Seketika tubuh Mew menjadi tegang saat dengan tiba-tiba ia mengalami pelepasan, bahkan kini ia jatuh di atas tubuh Kana yang sudah terkulai lemas tak berdaya, tidak ingin membuang waktu Mew menyesap bibir Kana dalam-dalam, hingga terciptalah bunyi kas yang begitu nyaring.

"Gulf! Sayang,"

Terdengar suara isakan lirih saat setelah Mew menyebut nama Gulf, entah mengapa Kana selalu merasa kesal setiap kali Mew menyebut nama itu.

"Hiksss... Kenapa kau selalu menyebut namanya, saat kita selalu seperti ini Phi?"

"Maafkan aku Kana, maaf,"

"Aku membencimu Phi, menyingkir lah,"

"Tidak! Aku mohon tetaplah bersamaku,"

"Aku ingin pulang, tolong menyingkir lah,"

Dengan terpaksa Mew pun melepaskan pelukanya, Kana pun langsung berdiri dan pergi kekamar mandi, tidak lama ia keluar sudah dengan keadaan rapih.

"Maaf Phi! Aku akan pulang dan terimakasih atas waktumu, dan besok kau jangan lupa datang,"

"Kana! Tidak bisakah jika kita bicara sebentar lagi, untuk yang terakhir kali?" Ucap Mew.

Tidak mendapat jawaban, Mew menghampiri Kana lalu ia pun memeluknya erat dari belakang.

"Aku mencintaimu, sungguh mencintaimu, tidak bisakah kau membatalkan pernikahanmu dan menikah denganku?"

"Aku tidak bisa Phi, maafkan aku, hiksss.."

"Tak mengapa jika memang itu sudah menjadi pilihanmu, semoga kau bahagia bersamanya,"

"A-aku memang sangat nyaman saat bersamamu Phi, bahkan aku merasa jika kita pernah memiliki suatu hubungan, hanya saja aku tidak bisa mengingatnya,"

"Jika aku mengatakan kita suami istri, bagaimana? Apa kau akan percaya,"

"Itu tidak mungkin,"

"Alex dan Nata menjadi buktinya sayang, bahkan aku melihat di perutmu seperti ada luka bekas jahitan, dan aku yakin jika itu luka bekas kau melahirkan,"

"Tidak! Karna luka itu luka lain, dan Phi Kao sudah menjelaskannya padaku,"

"Kana!"

"Maafkan aku Phi, aku akan tetap menikah dengan Phi Kao dan kau bisa mencari yang lain, yang lebih bisa mencintaimu,"

Kana pun membelai wajah Mew wajah yang sudah membuatnya bahagia walau hanya dengan pertemuan singkat, Kana bersumpah jika ia tidak akan melupakan Mew begitu saja.

"Phi Miu! Aku mencintaimu tapi maaf aku tidak bisa bersamamu, jika boleh tolong biarkan aku bertemu dengan Alex dan Nata, aku mohon Phi,"

Bagaimana mungkin Mew menolak permintaan Kana, jika ia adalah anak-anak nya juga.

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang