Saat Kana memasuki rumah Kana melihat Kao dengan wajah marah, membuat Kana takut saat melihatnya dan Kana pun lekas-lekas menghampiri Kao.
"Phi! Sejak kapan kau ada disini?"
"Darimana saja kau? Sejak pagi sudah tidak ada di rumah,"
"Ada apa? Katakan,"
"Aku bertanya, kau darimana?"
"Baiklah! Pasti kau haus akan aku buatkan air teh untukmu,"
"KANA!"
Kana menghentikan langkahnya saat suara Kao berteriak memanggilnya, namun Kana melanjutkan lagi langkahnya karna ia tidak ingin ada perdebatan.
"Phi! Teh nya aku kasih es batu ya, supaya dingin dan segar,"
Karna merasa kesal Kao pun membuang cangkir berisikan air teh itu, membuat Kana takut saat melihat Kao marah padanya.
"Apa kau tidak mendengar ku, kau darimana bersama laki-laki itu?"
"Laki-laki yang mana Phi! Aku tidak memiliki siapapun selain dirimu,"
"Kau tidak usah berbohong, karna aku melihat dengan mataku sendiri bahkan kau berpelukan dengannya, katakan padaku siapa dia, KANA,"
"Hiksss... Aku bersungguh-sungguh bahwa aku tidak memiliki siapapun, aku berani bersumpah Phi,"
"Jangan bertele-tele, kau tinggal mengatakan dia siapa, dan jangan sampai aku berbuat anarkis,"
Kao tidak pernah bermain-main dengan kata-kata nya, jujur saja Kana menjadi takut jika Kao menyakiti Mew, dengan hati yang sedikit tenang Kana mengatakan jika laki-laki itu adalah temannya.
"Maafkan aku Phi, dia teman ku,"
"Teman? Atau selingkuhanmu?"
"Percayalah, dia hanya temanku tidak ada yang lebih spesial selaian dirimu,"
Kana terus meyakinkan Kao agar iya percaya jika Mew adalah teman untuk dirinya.
"Jika kau berani berbohong padaku, kau akan tau akibatnya,"
"Tidak Phi! Aku tidak berbohong percayalah,"
Beruntung saat bercinta dengan Mew tidak ada bekas yang Mew tinggalkan di leher Kana jadi sedikit aman.
"Tidak apa-apa sayang, maafkan aku karna sudah marah padamu,"
Kao pun membawa Kana dalam pelukanya, namun entah mengapa Kana merasa pelukan itu tidak hangat seperti dulu lagi, Win yang melihat Phi nya dari balik pintu pun merasa tidak tega saat Kao terus memarahinya namun ia pun tidak bisa berbuat apa-apa.
"Maafkan aku Phi, aku tidak bisa membantumu lepas dari laki-laki itu, jika aku tau caranya sudah pasti aku akan menolong mu,"
Setelah itu Win pergi dari sana meninggalkan Kao dan juga Kana, ia berdoa semoga tidak ada kejadian buruk yang menimpa Phi nya.
"Apa Phi sudah makan?"
"Belum!"
"Mau aku masakin sesuatu?"
"Boleh!"
"Phi tunggu disini sebentar ya, aku akan membuatkan sesuatu untuk Phi,"
Bukannya melepaskan Kana Kao malah semakin erat memeluk Kana, bahkan Kao berusaha merayu Kana dengan mencium leher jenjang itu, membuat Kana ingin melepaskan pelukan erat Kao namun itu sangat percuma semakin Kana memberontak semakin erat pelukan yang Kao berikan pada Kana.
"Phi! Tolong lepas,"
"Kenapa hmmm! Bukankah kau sangat menyukai saat seperti ini?"
"Hari ini aku tidak mau, tolong lepas,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memory (END)
Fanficsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..