Mew tidak berani menemui istrinya sejak pulang dari kantor ia hanya duduk di sofa ruang tamu, beruntung Ayah mertuanya menemaninya dan mereka pun berbincang hingga larut.
"Pergilah kekamar mu, ini sudah larut,"
"Nanti saja yah,"
"Kau abaikan saja istrimu itu, nanti juga dia yang akan bermanja-manja denganmu,"
"Mew tidak ingin membuat Gulf semakin marah,"
"Percayalah pada Ayah, istrimu sudah tidak marah lagi,"
"Ayah tau darimana?"
"Buktinya dia sudah membeli rumah dan mobil baru, dan yang Ayah dengar lagi Gulf membeli tanah kosong tidak jauh dari sini,"
Mew hanya terdiam sudah pasti besok ia akan menerima tagihan yang lumayan besar, tapi ia tidak akan marah setidaknya Gulf membeli barang yang berguna.
"Kau tenang saja, biar Ayah yang membayar tagihannya,"
"Tidak yah biar Mew saja, karna itu sudah menjadi tanggung jawab Mew,"
"Maafkan Gulf pasti akhir-akhir ini dia selalu merepotkan mu, dengan sikapnya yang manja itu,"
"Mungkin karna kehamilannya, jadi dia bersikap manja,"
"Beruntung aku memiliki menantu sepertimu, yang selalu sabar menghadapinya,"
"Aku yang beruntung memiliki Gulf yah, dia membuat hidupku sempurna dengan adanya anak-anak yang hadir di antara kami,"
"Ayah berharap jika kalian selalu bersama, jangan saling menyakiti atau meninggalkan jika kalian sedang bertengkar ingatlah anak-anak jangan saling keras kepala,"
"Nasehat Ayah akan selalu Mew ingat,"
"Sekarang istirahatlah, jangan terlalu kau fikirkan apa yang Gulf lakukan, jika kau butuh bantuan katakan saja pada Ayah,"
"Iya yah!"
Mew sangat bersyukur memiliki Ayah mertua sebaik Tuan Trai, semenjak ia kehilangan orang tuanya Mew dan Amanda kehilangan sosok Ayah dan saat bertemu Tuan Trai Mew menemukan sosok seorang Ayah yang menyayanginya seperti anak sendiri.
Malam pun semakin larut Mew pun memberanikan diri untuk pergi ke kamarnya, saat ia masuk ia melihat istrinya yang tengah tidur, dengan perlahan Mew menghampirinya lalu memandangi wajah yang terlihat begitu cantik saat tidur.
"Hari ini apa saja yang kau lakukan hmm? Kau membeli barang begitu banyak dan sudah pasti kau kelelahan karna seharian harus berkeliling, aku hanya tidak ingin kau terlalu lelah sayang,"
Mew hanya takut terjadi sesuatu pada Gulf dan bayinya saat Gulf kelelahan, Mew hanya ingin Gulf selalu di rumah walaupun membuat Gulf merasa bosan.
"Hiksss.."
Mew terkejut saat mendengar suara isakan dari Gulf, apalagi Gulf sambil memegangi perutnya.
"Sayang, kau kenapa?"
"Phi, perutku sakit tolong usap Phi, sepertinya baby merindukanmu,"
"Heii... Sayang, jangan nakal ya didalam sini, kasihan kan Papa kesakitan,"
Seperti biasa bayi itu selalu senang saat daddy nya menyapanya, bahkan ia semakin bergerak aktif membuat Gulf kesakitan, dengan sayang dan sabar Mew terus mengusap perut buncit itu dan membuat Gulf tertidur kembali, merasa lelah dan mengantuk Mew pun ikut tidur dengan memeluk Gulf dari belakang karna saat seperti ini yang Mew tidak bisa lewatkan.
Saat pagi hari Mew di kejutkan dengan tingkah Gulf, tiba-tiba istrinya itu tengah menciumi nya bahkan kini Gulf sudah tidak memakai sehelai benang di tubuhnya membuat Mew tersenyum senang tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memory (END)
Fanfictionsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..