part 14

703 119 39
                                    

Keesokan harinya Kana pergi kerumah Mew lagi, karna Mew sudah memberitahu padanya jika wanita cantik itu adalah adiknya membuat hati Kana menjadi lega.

Tingg.. Tongg..

"Phi Mew, siapa yang datang sepagi ini," Tanya Amanda.

"Pasti Phi Gulf, biar aku saja yang membuka pintu nya," Jawab Paw.

"Phi Gulf! Apa maksudnya?" Gerutu Amanda, ia pun mengikuti Pawat pergi untuk melihat siapa yang datang sepagi ini di rumah Phi nya.

"Selamat pagi Phi Kana," Sambut Pawat.

"Selamat pagi juga,"

"Ayo Phi masuk, pasti kau ingin bertemu dengan Nata bukan?"

"Apa dia sudah bangun?"

"Sudah! Ayo aku antar Phi ke kamarnya,"

"Terimakasih!"

Kana pun masuk mengikuti Pawat, namun langkah nya terhenti saat Amanda memanggilnya dengan sebutan Gulf.

"Phi Gulf! Benarkah itu kau?"

"Maaf! Aku bukan Gulf tapi Kana,"

"Tidak! Itu tidak mungkin pasti kau Phi Gulf, iya kau Phi Gulf,"

Amanda pun memeluk Kana dengan erat, bahkan kini Amanda pun menangis sedih ia tidak percaya jika yang ada di hadapannya adalah Gulf.

"Maaf! Kau salah orang aku Kana bukan Gulf,"

"Tapi!"

"Papa!" Panggil Nata.

Bocah perempuan itu sudah tidak marah lagi pada Kana, karna semalam Mew sudah menjelaskan pada Nata dan beruntung Nata mau mengerti walaupun itu sulit untuknya.

"Sayang! Apa kau sudah sembuh? Dimana yang sakit tolong beritahu Papa,"

"Nata sudah baik-baik saja Pa,"

"Maafkan Papa, jika sudah membuatmu menangis sayang,"

"Papa jangan meminta maaf, disini yang salah Nata meminta hal yang tidak mungkin,"

Hati Kana rasanya sakit saat melihat wajah Nata berubah sendu, Kana membelai wajah Nata dengan sayang menghapus air mata yang menetes begitu saja.

"Walaupun aku tidak bisa menjadi Papa mu, kita masih bisa berteman bukan?"

"Iya Pa! Kita masih bisa berteman, dan aku akan mendoakan semoga Papa selalu bahagia bersama orang yang Papa cintai,"

Saat Nata mendo'akannya hati Kana berdesir, ada getaran aneh dan bayangan anak kecil yang sedang memanggilnya Papa berputar di kepalanya membuat Kana mengalami sakit kepala lagi.

"Papa kenapa? Uncle tolong Papa,"

Mendengar Nata berteriak membuat Mew menjadi panik, lalu ia pun menghampiri Kana.

"Kana! Kana! Heii.. Bangun,"

"Phi Miu, kepala ku rasanya sakit, tolong aku Phi,"

"Phi! Ada apa ini?" Tanya Amanda.

"Biarkan dia istirahat dulu, aku akan membawanya kekamar ku,"

Mew pun membawa Kana kedalam kamarnya, lalu ia merebahkan tubuh kurus itu di atas kasur menyelimuti nya agar tidak kedinginan.

"Sebenarnya kau sakit apa! Kenapa kau sering sakit kepala?"

Mew memandangi wajah terpejam itu, wajah yang selalu membuatnya mengingat kan tentang Gulf bahkan Mew berpikir jika yang di hadapannya adalah Gulf istrinya.

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang