Saat mendengar kabar dari Win, Mew bergegas datang kerumah Tuan Mike dan di susul oleh Pawat, mereka meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
"Bagaimana bisa terjadi Win," Tanya Mew.
"Phi, aku pun tidak tau kejadiannya, karna pada saat itu aku sedang di dapur,"
"Tidak mungkin kau tidak tau kejadiannya, kau di rumah brengsek," Ucap Pawat pada Win sambil menarik baju Win.
"Paw, hentikan apa yang kau lakukan?"
"Maafkan Paman Nak, disini Paman yang salah karna tidak bisa menolong Kana," Ucap Tuan Mike pada Mew.
"Paman jangan meminta maaf, Mew akan mencari dimana laki-laki brengsek itu membawa Gulf pergi,"
"Tapi bagaimana caranya, kita tidak tau Kao membawa Kana pergi kemana,"
"Paw, lacak ponsel milik Gulf cepat, dengan begitu kita akan menemukannya dengan mudah,"
"Sebentar Phi, aku akan menghubungi teman ku lebih dulu,"
Dengan segera Pawat pun menghubungi temannya agar melacak ponsel milik Gulf, dan tidak sampai sepuluh menit mereka pun sudah berhasil menemukan lokasinya.
"Phi, aku sudah mendapatkan lokasinya, Phi Gulf ada di rumah di tengah-tengah hutan,"
"Lalu apa yang kita tunggu, ayo kita berangkat,"
"Aku ikut Phi," Ucap Win.
"Kau tidak perlu ikut," Jawab Pawat.
"Tapi kenapa? Phi Kana juga Phi ku,"
"Sudah Paw, biarkan saja Win ikut," Jawab Mew untuk melerai mereka berdua karna berdebat saat seperti ini tidak akan ada untungnya.
"Ayo cepat kita berangkat,"
Mereka pun berangkat dengan Pawat yang mengendarai mobilnya, karna ia tidak akan membiarkan kakak iparnya mengendarai mobil dengan keadaan panik seperti ini.
Di saat Mew tengah berputar-putar mencari lokasi dimana Gulf berada, lain lagi dengan Kao yang sejak tadi memandangi Gulf yang tengah tertidur pulas karna obat tidur, tidak hanya memandangi tapi Kao juga membelai wajah terpejam itu wajah yang begitu cantik.
"Kau sangat cantik, pantas saja semua laki-laki menyukaimu, ahh... Apa kau sedang mengandung anak laki-laki itu? Kenapa kau lakukan ini padaku bahkan aku sangat mencintaimu dan yang harusnya ada di perutmu ini adalah anak ku bukan anak bajingan itu, tapi kau tenang saja saat bayi ini lahir barulah kau akan mengandung anak ku,"
"Enghhh.."
"Sayang, kau sudah bangun?"
Dengan perlahan Gulf mengerjapkan matanya, melihat siapa yang tengah memeluknya dan ia pun langsung memundurkan tubuhnya saat melihat Kao tengah tersenyum padanya.
"Dasar bajingan, lepaskan aku sialan,"
"Tidak boleh berkata kasar sayang, tenanglah kau akan aman disini,"
"Aku tidak mau tolong lepaskan aku, Phi Mew pasti mencariku,"
"Siapa yang kau sebut tadi? Disini hanya ada kita berdua tidak ada yang lain,"
"Tolong lepaskan aku, tangan ku sakit Phi, hiksss.."
"Stts... Aku akan melepaskanmu asalkan kau mau bercinta dengan ku,"
"Aku tidak akan sudi,"
"Apa kau lupa, jika dulu kita selalu melakukan itu, jadi sekarang kau tidak perlu jual mahal,"
"Lepas Phi, jangan menyentuhku, jika tidak Phi Mew tidak akan segan membunuhmu,"
Kao tidak perduli apa yang di katakan Gulf, ia tetap menyentuh tubuh itu dan sesekali ia menciumi tubuh halus itu, Gulf ingin memberontak namun karna tangannya di ikat tentu saja ia tidak bisa berbuat apa-apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/362647303-288-k613281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memory (END)
Fanfictionsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..