part 6

766 100 28
                                    

Setelah pulang dari klinik Mew memasak untuk anak-anak nya, ia akan membuat menu seadanya karna ia memang belum sempat belanja bahan makanan.

"Phi! Apa kau mencium bau hangus?"

"Kau benar! Jangan-jangan masakan daddy hangus lagi,"

"Coba sana Phi lihat dulu, takut rumah kita terbakar Phi,"

Alex pun pergi ke dapur untuk melihat daddy nya, dan benar saja daddy nya sedang melamun saat mengoreng telur bahkan masakan lain pun ikut hangus, dengan rasa hawatir Alex memanggil daddy nya.

"Daddy! Cepat matikan kompornya,"

Mendengar suara Alex Mew pun lekas-lekas mematikan kompornya.

"Astaga! Semuanya menjadi hangus, tidak bisa dimakan, maafkan daddy ya, daddy akan membuatkan lagi yang baru,"

"Tidak perlu dad! Lebih baik pesan dari restoran saja melalui aplikasi,"

"Tapi nanti akan lama, jika memesan dari restoran,"

"Tidak apa-apa menunggu lama, daripada dapur kita terbakar,"

"Baiklah!"

Mew memang rajin memasak dan mungkin dua tahun lalu masakannya rasanya sangat enak, tapi sejak seperuh hatinya pergi apapun yang Mew masak akan menjadi hambar dan hangus dan terkadang tidak ada yang bisa di makan.

Setelah menunggu hampir setengah jam pesanan mereka pun datang, Mew pun bergegas mengambil pesanan yang di antar sampai rumah itu.

"Selamat malam, Tuan, maaf saya mau mengantar makanan,"

"Kau!"

"Tuan! Jadi Tuan tinggal disini?"

"Iya! Aku tinggal disini,"

"Bagaimana keadaan putri Tuan?"

"Jangan panggil aku Tuan, panggil saja aku Phi,"

"Baiklah, Phi,"

"Jika kau ingin mampir silahkan, kau bisa bertemu dengan putri ku,"

"Apa tidak apa-apa?"

"Memang nya kenapa? Ayo masuklah pasti nanti mereka senang melihatmu ada disini,"

"Daddy!" Panggil Alex, karna ia merasa daddy nya terlalu lama hanya menerima pesanan makanan.

"Dady! Cepat dad, kami lapar,"

"Sebentar sayang,"

"Daddy sedang apa! Kenapa lama?"

"Daddy sedang berbincang dengan uncle, cepat kemarilah,"

Alex pun menghampiri daddy nya, dan ia merasa senang saat melihat laki-laki muda yang menolong adiknya tadi sore.

"Uncle! Kenapa di luar ayo masuk," Ajak Alex.

"Tapi aku harus kembali ke restoran, karna disana sedang ramai pengunjung,"

"Sebentar saja, pasti nanti Nata senang melihat uncle disini,"

"Baiklah hanya sebentar,"

Alex pun memambawa pemuda itu masuk kedalam rumah, dan menemui Nata yang tengah duduk di sofa.

"Nong! Lihat siapa yang datang,"

"Uncle! Kenapa uncle bisa ada disini?"

"Kebetulan, daddy kalian memesan makanan di restoran tempat ku berkerja, lalu bagaimana keadaanmu?"

"Aku sudah baik uncle,"

"Jangan pangil aku uncle, panggil aku Phi saja,"

"Kenapa?"

The Lost Memory (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang