Sejak pulang dari rumah Kana Nata menjadi pendiam, bahkan bocah kecil itu selalu mengatakan ingin pulang ke Bangkok ia tidak ingin lebih lama lagi tinggal Phuket.
"Alex! Katakan pada daddy, sebenarnya apa yang terjadi pada adik mu sayang,"
"Alex tidak tau dad,"
"Bagaimana mungkin kau tidak tau? Bukankah kau juga di dalam?"
"Nata mengatakan, jika ia ingin Papa Kana menjadi Papa kami,"
Mew langsung terdiam bahkan kini ia tidak berani bersuara lagi, ia mengerti pasti anak-anak nya terluka atas penolakan itu, namun ia pun tidak bisa menyalahkan.
"Sekarang pergilah mandi, lalu istirahat,"
"Iya dad!"
Alex memang lebih dewasa dari Nata, bahkan ia mampu menyembunyikan kesedihannya namun tidak di pungkiri bahwa ia hatinya pun terluka di saat Kana menolak menjadi Papa nya.
Setelah kepergian Alex Mew duduk termenung ia berpikir langkah apa yang akan ia ambil selanjutnya, mengingat Kana yang seperti ini jelas saja membuatnya sedikit kesulitan.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku yakin itu adalah dirimu, tapi bukti apa yang harus aku berikan padamu agar kau bisa mengingat ku lagi, aku dan anak-anak sangat membutuhkanmu,"
Saat Mew tengah melamun tiba-tiba Alex berteriak memanggilnya, membuat Mew langsung berlari ke dalam kamar dengan rasa hawatir.
"Daddy!"
"Alex! Ada apa?"
"Dad! Nata sepertinya demam, tubuhnya panas sekali,"
Lekas-lekas Mew menggendong putri kecilnya lalu membawanya pergi kerumah sakit, Mew tidak ingin kejadian sebelumnya menimpa Nata lagi.
"Alex! Tolong buka pintunya,"
"Iya dad!"
"Daddy!" Panggil Nata.
"Iya sayang!"
"Nata mau pulang kerumah kakek, Nata tidak mau disini, hiksss.."
"Besok kita akan pulang kerumah kakek, sekarang kau harus kerumah sakit dulu,"
"Tidak mau, Nata mau pulang kerumah kakek saja, Nata mau sama aunty,"
"Nanti aunty nya daddy telpon, daddy suruh datang kesini, yang terpenting sekarang kau harus kerumah sakit,"
Setelah meyakinkan putri kecilnya Mew pun bergegas pergi kerumah sakit, karna ia tidak ingin terjadi sesuatu apapun pada Nata, sesampainya di rumah sakit Mew pun pergi keruangan dokter dan meminta nya untuk memeriksa Nata.
"Bagaimana dok, keadaan putri saya?"
"Putri mu mengalami panas tinggi, dan beruntung kau cepat membawanya kesini,"
"Tapi tidak ada penyakit yang serius kan dok?"
"Tidak ada, hanya saja dia butuh istirahat mungkin beberapa hari ini dia terlalu berpikir kesar,"
"Apa dia perlu di rawat disini dok?"
"Harusnya tidak perlu, tapi demi kebaikan dia harus di rawat sampai besok, baiklah kalau begitu saya permisi dulu,"
"Iya dok, silahkan dan terimakasih banyak,"
Dokter pun pergi setelah memeriksa keadaan Nata, membuat Mew bertanya-tanya sebenarnya apa yang Nata alami hingga ia mengalami demam tinggi seperti ini.
"Daddy! Nata baik-baik saja kan?"
"Tidak ada yang perlu di hawatir kan, Nata baik-baik saja sayang,"
"Kenapa Nata bisa seperti ini, apa tidak sebaiknya kita bawa Nata kembali ke Bangkok saja dad,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memory (END)
Fanfictionsejauh apapun waktu dan jarak, cinta itu akan tetap kembali pada rumah dan keluarga kecilnya yang selalu menunggunya kembali seperti dulu..